Jakarta, Katakini.com - Sepak bola bukan hanya tentang kemenangan dan kejayaan, tetapi juga menyimpan kisah-kisah kehilangan yang menyayat hati. Di tengah gegap gempita stadion dan kilau trofi, dunia sepak bola telah kehilangan sejumlah talenta terbaiknya di usia yang masih muda.
Beberapa pemain berpulang ketika mereka masih berada di puncak performa, meninggalkan luka mendalam bagi dunia olahraga. Kepergian mereka tak hanya menyisakan kesedihan, tapi juga warisan emosional yang terus dikenang para pencinta sepak bola di seluruh dunia.
Nama Diogo Jota menjadi berita utama pada awal Juli ini. Penyerang Portugal yang baru saja membawa Liverpool menjuarai Liga Premier itu tewas dalam kecelakaan mobil tragis di Zamora, Spanyol, bersama adiknya.
Jota, yang baru menikah dua pekan sebelumnya dan memiliki tiga anak, meninggal di usia 28 tahun. Selama lima musim bersama The Reds, dia dikenal sebagai penyerang efektif, pekerja keras, dan pemain yang mampu bermain di berbagai posisi lini depan.
Foé adalah gelandang Kamerun yang dikenal lugas dan disiplin, membela klub-klub besar seperti Lens, Lyon, West Ham, dan Manchester City. Namun, dunia terkejut ketika pada 26 Juni 2003, dia tiba-tiba kolaps di lapangan saat membela negaranya dalam laga semifinal Piala Konfederasi FIFA melawan Kolombia.
Upaya medis gagal menyelamatkannya. Usia Foé baru 28 tahun. Dia meninggal karena kondisi jantung langka yang tak terdeteksi sebelumnya. Hingga kini, banyak klub masih mengenang Foé sebagai simbol perjuangan dan dedikasi sejati.
Pada 4 Maret 2018, Fiorentina seharusnya menghadapi Udinese dalam lanjutan Serie A. Namun pagi itu, kabar mengejutkan datang. Kapten tim, Davide Astori, ditemukan meninggal dunia di kamar hotel.
Astori wafat akibat serangan jantung saat tidur. Astori, yang juga bagian dari skuad timnas Italia, dikenal sebagai sosok pemimpin tenang dan inspiratif.
Kepergiannya yang tiba-tiba membuat Serie A menunda semua pertandingan hari itu, dan klub-klub Italia kemudian memensiunkan nomor punggung 13 miliknya sebagai bentuk penghormatan.
Pada 10 November 2009, dunia dikejutkan oleh kematian Robert Enke, kiper utama Hannover 96 dan salah satu kandidat utama kiper timnas Jerman untuk Piala Dunia 2010.
Dia bunuh diri dengan menabrakkan diri ke rel kereta. Belakangan diketahui bahwa Enke telah lama berjuang melawan depresi berat, terutama setelah kehilangan putrinya beberapa tahun sebelumnya.
Pada Januari 2019, Emiliano Sala baru saja menyelesaikan transfer impiannya dari FC Nantes ke Cardiff City. Namun sebelum sempat mengenakan jersey barunya di lapangan, pesawat kecil yang ditumpanginya jatuh di Selat Inggris.
Jenazah Sala ditemukan beberapa hari kemudian dalam kondisi tragis. Pemain asal Argentina ini baru berusia 28 tahun, dan tengah berada di ambang karier Liga Premier yang seharusnya mengubah hidupnya.