• News

Ditjen Hubla Pulangkan 14 Awak Kapal yang Terlantar di Luar Negeri

Aliyudin Sofyan | Minggu, 06/07/2025 23:24 WIB
Ditjen Hubla Pulangkan 14 Awak Kapal yang Terlantar di Luar Negeri Proses pemulangan awak kapal yang terlantar di luar negeri. Foto: hubla/katakini

JAKARTA – Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) Kementerian Perhubungan memulangkan14  awak kapal Warga Negara Indonesia (WNI) yang terlantar di luar negeri, khususnya di perairan Mumbai, India dan perairan sekitar Seychelles, negara terkecil di Afrika.

“Melalui koordinasi intensif dengan Kementerian Luar Negeri, pemilik kapal, ship manning agency, dan pihak lainnya yang terlibat, para pelaut/awak kapal ini akhirnya dapat dipulangkan  dan kembali berkumpul bersama keluarga di tanah air," ungkap Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjen Hubla, Samsuddin. Minggu (5/7/2005).

Samsuddin mengatakan, sembilan awak kapal MV Sencer 1 terlantar di perairan Mumbai, India dikarenakan pemilik kapalnya bangkrut. Sembilan Awak kapal tersebut dipulangkan dengan dua tahapan dimana 1 orang Awak kapal meninggal dunia. Jenazah almarhum Yuli Porandri yang bertugas sebagai kapten dipulangkan ke Indonesia pada tanggal 1 Juli 2025. Satu hari berselang, pada tanggal 2 Juli 2025, 8 Awak kapal WNI lainnya dipulangkan melalui rute penerbangan Mumbai-Bangkok-Jakarta, dan tiba dengan selamat di Bandara Seokarno Hatta pada 2 Juli 2025 pukul 19.30 WIB.

Kemudian 5 awak kapal WNI dipulangkan akibat kecelakaan kerja kapal niaga SERDAL berbendera Uni Komoro di perairan sekitar Seychelles, negara terkecil di Afrika.

Peristiwa kecelakaan tersebut terjadi saat kapal SERDAL sedang melakukan transit logistik dalam pelayaran dari Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) menuju Uni Komoro.

“Kecelakaan ini dipicu oleh cuaca buruk serta gelombang laut yang sangat tinggi, yang menyebabkan kapal SERDAL terbalik di perairan Seychelles,” ungkap Samsuddin.

Kapal SERDAL diketahui membawa total 10 orang Awak Kapal, terdiri dari 8 WNI dan 2 orang WN Nepal. Dalam musibah ini, satu orang Awak kapal WNI atas nama Bisri yang menjabat sebagai chief engineer dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian.

Sementara tujuh Awak Kapal lainnya berhasil diselamatkan dan langsung mendapatkan perawatan medis di Mahe, Seychelles.