• News

Israel Kirim Delegasi Perundingan Gaza di Qatar Meski Tolak Tuntutan Hamas

Yati Maulana | Minggu, 06/07/2025 23:05 WIB
Israel Kirim Delegasi Perundingan Gaza di Qatar Meski Tolak Tuntutan Hamas Asap mengepul di Gaza, seperti yang terlihat dari sisi perbatasan Israel, 5 Juli 2025. REUTERS

TEL AVIV - Israel akan mengirim delegasi ke Qatar pada hari Minggu untuk berunding tentang kemungkinan kesepakatan penyanderaan dan gencatan senjata di Gaza, meskipun kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan perubahan yang diminta oleh Hamas terhadap proposal gencatan senjata tidak dapat diterima.

Kelompok Palestina Hamas mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka telah menanggapi usulan gencatan senjata Gaza yang didukung AS dengan "semangat positif", beberapa hari setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan Israel telah menyetujui "persyaratan yang diperlukan untuk menyelesaikan" gencatan senjata selama 60 hari.

Namun sebagai tanda tantangan potensial yang masih dihadapi kedua belah pihak, seorang pejabat Palestina dari kelompok militan yang bersekutu dengan Hamas mengatakan kekhawatiran tetap ada atas bantuan kemanusiaan, perjalanan melalui penyeberangan Rafah di Israel selatan ke Mesir dan kejelasan atas jadwal penarikan pasukan Israel.

"Perubahan yang ingin dilakukan Hamas terhadap usulan Qatar disampaikan kepada kami tadi malam dan tidak dapat diterima oleh Israel," kata kantor Netanyahu dalam sebuah pernyataan pada Sabtu malam.

Kantor perdana menteri menambahkan bahwa delegasi tersebut masih akan terbang ke Qatar untuk membicarakan kemungkinan kesepakatan guna "melanjutkan upaya untuk mengamankan pemulangan para sandera kami berdasarkan proposal Qatar yang disetujui Israel."

Netanyahu, yang dijadwalkan bertemu Trump di Washington pada hari Senin, telah berulang kali mengatakan Hamas harus dilucuti, sebuah posisi yang sejauh ini ditolak untuk dibahas oleh kelompok militan tersebut, yang diperkirakan menyandera 20 orang yang masih hidup.

Pertumpahan darah terbaru dalam konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung puluhan tahun dipicu pada tanggal 7 Oktober 2023, ketika Hamas menyerang Israel selatan, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 251 orang, menurut penghitungan Israel.

Kementerian kesehatan Gaza mengatakan serangan militer balasan Israel terhadap daerah kantong itu telah menewaskan lebih dari 57.000 warga Palestina. Serangan itu juga telah menyebabkan krisis kelaparan, mengungsikan seluruh penduduk Gaza secara internal, dan memicu tuduhan genosida dan kejahatan perang. Israel membantah tuduhan tersebut.