• News

Trump Sebut Iran Belum Setuju Lakukan Inspeksi dan Hentikan Pengayaan Uranium

Yati Maulana | Sabtu, 05/07/2025 14:05 WIB
Trump Sebut Iran Belum Setuju Lakukan Inspeksi dan Hentikan Pengayaan Uranium Presiden AS Donald Trump berbicara kepada awak media di dalam Air Force One dalam perjalanan ke New Jersey, AS, 4 Juli 2025. REUTERS

WASHINGTON - Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Jumat bahwa Iran belum setuju untuk melakukan inspeksi terhadap program nuklirnya atau menghentikan pengayaan uranium.

Ia mengatakan kepada wartawan di dalam Air Force One bahwa ia yakin program nuklir Teheran telah dihentikan secara permanen meskipun Iran dapat memulainya kembali di lokasi yang berbeda.

Trump mengatakan ia akan membahas Iran dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saat ia mengunjungi Gedung Putih pada hari Senin.

"Saya akan mengatakan itu akan ditunda secara permanen," kata Trump saat ia melakukan perjalanan ke New Jersey setelah perayaan Hari Kemerdekaan di Gedung Putih. "Saya kira mereka harus memulai di lokasi yang berbeda. Dan jika mereka memulainya, itu akan menjadi masalah."

Trump mengatakan ia tidak akan mengizinkan Teheran untuk melanjutkan program nuklirnya, seraya menambahkan bahwa Iran memang ingin bertemu dengannya.

Pengawas nuklir PBB mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka telah menarik inspektur terakhirnya yang tersisa dari Iran karena kebuntuan semakin dalam atas kembalinya mereka ke fasilitas nuklir negara itu yang dibom oleh Amerika Serikat dan Israel.

AS dan Israel mengatakan Iran memperkaya uranium untuk membuat senjata nuklir. Teheran bersikeras bahwa program nuklirnya adalah untuk tujuan damai.

Israel melancarkan serangan militer pertamanya di situs nuklir Iran dalam perang 12 hari dengan Republik Islam tiga minggu lalu. Para inspektur Badan Tenaga Atom Internasional tidak dapat memeriksa fasilitas Iran sejak saat itu, meskipun kepala IAEA Rafael Grossi mengatakan bahwa itu adalah prioritas utamanya.

Parlemen Iran telah mengesahkan undang-undang yang menangguhkan kerja sama dengan IAEA hingga keselamatan fasilitas nuklirnya dapat dijamin. Sementara IAEA mengatakan Iran belum secara resmi memberitahunya tentang penangguhan tersebut, tidak jelas kapan para inspektur badan tersebut akan dapat kembali ke Iran.

Iran telah menuduh badan tersebut secara efektif membuka jalan bagi pengeboman dengan mengeluarkan laporan yang memberatkan pada tanggal 31 Mei yang menyebabkan sebuah resolusi oleh Dewan Gubernur IAEA yang beranggotakan 35 negara yang menyatakan Iran melanggar kewajiban nonproliferasinya.

Serangan militer AS dan Israel telah menghancurkan atau merusak parah tiga lokasi pengayaan uranium Iran. Namun, kurang jelas apa yang terjadi pada sebagian besar dari sembilan ton uranium yang diperkaya milik Iran, terutama lebih dari 400 kg (880 pon) yang diperkaya hingga kemurnian 60%, hanya selangkah lagi menuju tingkat senjata.