JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tetap aman meski banyak peristiwa global yang terjadi pada semester I 2025.
"APBN kita aman, kita melihat trajectory dari yang kemarin sudah kita laporkan sampai bulan Mei, itu kita lihat trajectory-nya cukup terkendali," kata Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal (DJSEF) Kemenkeu Febrio Kacaribu di Jakarta, Sabtu (28/6/2025).
Saat ini memang ada tekanan dalam penerimaan negara, serta dari sisi belanja pemerintah sudah mulai mengeksekusi belanja.
"Sehingga kita lihat kemarin defisitnya kecil," ujarnya.
Lebih lanjut, Febrio menyampaikan pihaknya pada 8 Juli akan melaporkan APBN per semester I pada DPR RI, dan dalam laporannya, pihaknya meyakini bahwa anggaran yang dimiliki negara sesuai dengan arah perkembangan yang diprediksi.
"Nanti kita akan laporkan di laporan semester (lapsem), tetapi sampai akhir Mei kemarin trajectory-nya tetap baik," ujar dia.
Hingga Juni, berbagai peristiwa global tercatat mewarnai ekonomi Indonesia, mulai dari penerapan pajak balasan (resiprokal) oleh Amerika Serikat (AS), hingga yang terbaru eskalasi konflik antara Iran-Israel yang berdampak signifikan pada alur logistik dunia.
Untuk resiprokal, batas akhir negosiasi tarif jatuh pada 8 Juli 2025, atau 90 hari setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan pengenaan tarif resiprokal kepada negara-negara mitra dagang utamanya pada awal April 2025.(ant)