Jakarta, Katakini.com - Menemani anak menonton film bisa menjadi aktivitas menyenangkan sekaligus edukatif bagi seluruh keluarga. Selain menghibur, film juga dapat menjadi sarana efektif untuk menanamkan nilai moral, memperluas wawasan, dan menstimulasi daya pikir anak secara kreatif.
Namun, memilih tontonan yang sesuai usia dan bermuatan positif tentu memerlukan perhatian khusus dari orang tua. Film dengan tema edukasi biasanya dikemas dalam cerita menarik dan karakter yang mudah disukai anak-anak.
Ceritanya tak hanya menyampaikan pesan kebaikan, tetapi juga mengajarkan tentang sains, empati, kerja sama, hingga kesadaran terhadap lingkungan sekitar. Banyak pula film yang memadukan animasi lucu dengan nilai-nilai penting tanpa terasa menggurui.
Film produksi Pixar ini mengajak anak mengenal dan memahami emosi yang mereka rasakan: senang, sedih, marah, takut, dan jijik.
Berlatar dalam pikiran seorang gadis bernama Riley, penonton diajak menjelajahi bagaimana perasaan bekerja dan saling memengaruhi dalam proses tumbuh kembang seseorang. Film ini penting untuk membangun kesadaran emosional anak.
Film ini membawa penonton ke budaya Meksiko lewat kisah Miguel, seorang anak yang bermimpi menjadi musisi. Meski dilarang keras oleh keluarganya, Miguel masuk ke dunia arwah dan menemukan jati dirinya serta pentingnya menghormati leluhur. “Coco” mengajarkan tentang keluarga, keberanian mengejar mimpi, dan pentingnya mengenang orang yang sudah tiada.
Diadaptasi dari buku karya Dr. Seuss, “The Lorax” mengisahkan pentingnya menjaga lingkungan hidup. Seorang anak laki-laki bernama Ted mencari pohon asli di dunia yang seluruh hutannya telah hilang. Film ini sangat cocok untuk mengajarkan anak tentang bahaya keserakahan manusia dan pentingnya melestarikan alam sejak dini.
Film inspiratif tentang seorang gadis kulit hitam bernama Akeelah Anderson yang jenius dalam mengeja kata. Dengan bantuan seorang guru, ia menembus kompetisi ejaan tingkat nasional. Film ini menunjukkan kekuatan pendidikan, pentingnya percaya diri, dan melawan stereotip sosial. Cocok untuk anak usia 10 tahun ke atas.
Film ini mengangkat tema toleransi, keragaman, dan kerja sama dalam masyarakat. Mengisahkan kelinci bernama Judy Hopps yang ingin menjadi polisi di kota besar berisi berbagai jenis hewan. Meski sering diremehkan, ia membuktikan bahwa ukuran atau asal tidak menentukan kemampuan seseorang. Film ini cocok untuk mengajarkan anti-diskriminasi secara halus.
“Wonder” bercerita tentang August Pullman, anak laki-laki dengan kelainan wajah bawaan yang pertama kali bersekolah di tempat umum. Lewat perspektif berbeda dari Auggie, teman, dan keluarganya, film ini menyampaikan pesan kuat tentang empati, menerima perbedaan, dan pentingnya kebaikan hati. Film ini sangat menyentuh dan relevan untuk membentuk sikap inklusif sejak kecil.