BREBES - Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) terus memperkuat peranannya dalam menjaga stabilitas pangan pokok strategis nasional, termasuk bawang merah yang menjadi salah satu komoditas unggulan. Dukungan terhadap berbagai inisiatif daerah dalam memperkuat ekosistem pertanian bawang merah menjadi bagian penting dari strategi ketahanan pangan nasional yang terintegrasi.
Salah satu bentuk nyata dukungan tersebut tampak dalam kehadiran NFA pada Festival Bawang Merah Brebes 2025, sebuah ajang yang tidak hanya merayakan panen petani, tetapi juga mendorong promosi dan penguatan agribisnis komoditas nasional.
Sekretaris Utama NFA, Sarwo Edhy, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya festival tersebut dan menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam menjaga keberlanjutan produksi bawang merah.
“Kami sangat mengapresiasi pelaksanaan festival ini sebagai sarana mempromosikan bawang merah Brebes. Komoditas ini merupakan salah satu pangan pokok strategis yang menjadi perhatian Badan Pangan Nasional dalam memastikan ketersediaannya secara nasional,” ujar Sarwo saat menghadiri puncak acara Festival Bawang Merah, Jumat (27/6/2025), di Brebes, Jawa Tengah.
Ia menambahkan bahwa NFA terus melakukan pemetaan antara daerah sentra produksi (surplus) dan daerah konsumsi (minus) untuk memastikan distribusi berjalan merata dan harga tetap stabil. “Kami berkoordinasi secara rutin dengan Ketua Asosiasi Bawang Merah melalui Direktorat yang membidangi di Badan Pangan Nasional untuk monitoring dan evaluasi distribusi. Harapannya produksi tinggi, distribusi lancar, dan harga terkendali,” tegasnya.
Sarwo juga mengimbau para petani agar tetap menjaga kualitas produksi melalui penerapan budidaya yang baik, termasuk penggunaan benih unggul, pengolahan lahan, kecukupan air, dan pemupukan yang seimbang.
“Untuk menjaga ketersediaan sepanjang tahun, NFA juga telah menyiapkan fasilitas penyimpanan dingin (cold storage) bagi produk seperti bawang merah,” tambahnya. Salah satu unit cold storage dengan kapasitas 16 ton telah dimanfaatkan sejak April 2023 oleh Asosiasi Petani Bawang Merah di Desa Wanasari, Brebes.
Kepala NFA Arief Prasetyo Adi, dalam pernyataan terpisah menegaskan bahwa Brebes memegang posisi strategis dalam rantai pasok bawang merah nasional.
“Brebes adalah barometer produksi bawang merah nasional. 20 persen dari total produksi bawang merah. Kita harus bangga karena dari daerah ini, kita tidak hanya mencukupi kebutuhan dalam negeri, tapi juga menembus pasar ekspor. Ini menunjukkan petani kita tangguh dan mampu bersaing,” ujar Arief.
Menurutnya, penguatan komoditas strategis seperti bawang merah memerlukan pendekatan menyeluruh dari hulu hingga hilir. “Kami terus mendorong penguatan ekosistem mulai dari penyediaan benih dan sarana produksi, akses pembiayaan, hingga fasilitas pascapanen. Kolaborasi pusat dan daerah jadi kunci untuk ketahanan pangan berkelanjutan,” tandasnya.
Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI), Dian Alex Chandra menekankan bahwa petani merupakan subjek utama pembangunan pertanian.
“Setiap siung bawang merah mengandung tetes keringat petani. Kami akan terus berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan kementerian/lembaga terkait, agar hasil panen petani bisa terserap optimal, dan harga tetap terjaga,” katanya.
Bupati Brebes, Paramitha Widya Kusuma, dalam sambutannya menyampaikan bahwa produksi bawang merah di wilayahnya mencapai 300 ribu ton per tahun, dengan luas tanam sekitar 30 ribu hektar dan produktivitas rata-rata 12,5 ton per hektar.
“Hari ini kita ekspor perdana 11.800 ton bawang merah ke Thailand, Singapura, dan Vietnam. Ini menjadi bukti bahwa dari lahan-lahan di Brebes, hasil panen petani kita mampu menjangkau pasar Asia,” ujarnya.
Festival Bawang Merah Brebes yang juga menghadirkan bazar UMKM, Gerakan Pangan Murah, kontes bawang merah, hingga talkshow petani muda, menjadi wujud nyata bahwa kolaborasi antarsektor merupakan fondasi penting dalam membangun ketahanan pangan nasional dari daerah.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Anggota Komisi II DPR RI Shintya Sandra Kusuma, Direktur SPHP NFA Maino Dwi Hartono, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Ditjen Hortikultura Kementerian Pertanian Muhammad Idil Fitri, Kepala Perwakilan BI Tegal dan segenap Forkopimda Kab Brebes.