Jakarta, Katakini.com - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto mengapresiasi Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Rukun Jaya Makmur Desa Kemiri yang berhasil menggunakan dana desa untuk ketahanan pangan.
Menurutnya, dua puluh persen alokasi dana desa yang dialokasikan untuk ketahanan pangan memang harus digunakan untuk produktivitas ekonomi, sehingga dana yang digunakan tidak sekali pakai langsung habis.
“Ini yang saya maksud 20 persen dana desa untuk ketahanan pangan itu dibeginikan. Jadi jangan sekali pakai, kalau ini kan di putar. Ini bisa menyerap tenaga kerja, bisa menghasilkan uang, memperindah desa, pemberdayaan masyarakat, banyak manfaatnya,” kata Mendes Yandri.
“Jadi ini salah satu desa ketahanan pangan, bagus ini untuk menyambut program Makan Bergizi Gratis, untuk ketersediaan bahan dan keterjangkauan harga juga bagus ini,” sambungnya saat panen cabai perdana di Desa Kemiri, Kabupaten Malang, Kamis (26/6/2025).
Mendes Yandri juah mengapresiasi BUM Desa Rukun Jaya Makmur Kemiri yang menggunakan cara tumpang sari dalam bercocok tanam. Di lahan yang digunakan oleh BUM Desa Rukun Jaya Makmur, setidaknya ada empat jenis tanaman yang ditanam dalam satu lahan di waktu yang sama.
Sistem ini dilakukan untuk memanfaatkan lahan secara lebih efisien, meningkatkan hasil panen, mengurangi risiko gagal panen, dan meningkatkan pendapatan petani dan diyakini dapat meningkatkan produktivitas lahan dan pendapatan petani.
“Ini inovasi yang luar biasa, tumpang sari jeruk, cabai rawit, pokcoy sama bawang merah. Ini belum ada di tempat lain. Dan Pak Kades sudah melakukannya dengan dana desa melalui BUM Desa,” kata dia.