• Kabar Desa

Mendes Yandri Siap Dukung Program MMD Universitas Brawijaya

M. Habib Saifullah | Kamis, 26/06/2025 18:15 WIB
Mendes Yandri Siap Dukung Program MMD Universitas Brawijaya Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto (Foto: Humas Kemendes PDT)

Malang, Katakini.com – Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto mendukung Universitas Brawijaya (UB) yang sudah membuat program mahasiswa membangun desa (MMD).

Menurutnya, posisi desa sangat menentukan kuat atau tidaknya suatu bangsa, sehingga program mahasiswa membangun desa ini sangat relevan untuk membangun Indonesia dari desa.

"Terima kasih kepada Universitas Brawijaya yang sudah membuat program luar biasa, mahasiswa membangun desa. Karena bagaimanapun Indonesia tidak terlepas dari peran strategis Desa," kata Mendes Yandri saat melepas dan memberikan pembekalan program mahasiswa membangun desa UB tahun 2025 di gedung Samantha Krida UB, Malang, Kamis (26/6/2025).

Mendes Yandri mengatakan bahwa desa memiliki peran yang sangat strategis untuk membangun Indonesia, karena jumlah desa di Indonesia saat ini sebanyak 75.265, dan sebanyak 70% penduduk Indonesia tinggal di desa.

Oleh karena itu, desa memiliki peran strategis dalam membangun bangsa sesuai dengan Tagline dan Moto Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal saat ini.

“Tagline atau moto dari Kementerian Desa dan PDT sekarang adalah Bangun Desa Bangun Indonesia, Desa terdepan untuk Indonesia. Kenapa kami lakukan itu? Karena posisi Desa sangat menentukan kuat atau tidaknya suatu bangsa. Contoh hari ini Jepang dan Korea,” ujar Mendes Yandri.

Menurut pria kelahiran Bengkulu ini, Jepang dan Korea Selatan saat ini sedang mengalami persoalan yang sangat serius, dampak dari urbanisasi yang besar-besaran. Mayoritas penduduk Jepang dan Korea Selatan berbondong-bondong meninggalkan desa untuk tinggal di kota.

Dampaknya, pertumbuhan ekonomi di Jepang dan Korea Selatan mengalami kontraksi atau minus. Selain itu, pertumbuhan penduduk juga mengalami penurunan yang sangat signifikan.

Oleh karena itu, kejadian yang sudah dialami oleh Jepang dan Korea Selatan harus dijadikan pedoman agar Indonesia tidak meninggalkan desa, hingga Indonesia tidak ikut mengalami peristiwa yang kurang baik tersebut.

“Jepang telah meninggalkan Desa, Jepang hari ini mengalami persoalan yang sangat serius, termasuk Korea hari ini juga mulai mengalami persoalan yang sangat serius,” ujar dia.

Untuk itu, ia mengajak mahasiswa untuk kembali ke desa. Karena saat ini peluang di desa sangat terbuka dengan hadirnya program-program Presiden Prabowo Subianto seperti koperasi desa merah putih, Badan Usaha Milik Desa, serta Makan Bergizi Gratis.

Menurutnya, program-program tersebut akan memberikan perputaran ekonomi yang kuat dan banyak di desa-desa, sehingga menjadi peluang yang bisa diambil oleh mahasiswa untuk menciptakan lapangan kerja baru di desa-desa.

Ia meyakini dengan adanya program mahasiswa membangun desa yang dilakukan Universitas Brawijaya ini akan memberikan semangat baru untuk menyukseskan Asta Cita ke-6 Presiden Prabowo Subianto, yaitu membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.

“Program (MMD) ini sangat bagus, layak untuk kita dukung, dan saya meyakini setelah ada program ini akan timbul semangat baru dari kalangan mahasiswa yang saya katakan tadi, boleh kita tinggal di desa tapi penghasilan mengalahkan orang kota,” kata dia.