Status Kependudukan Empat WNI yang Dievakuasi dari Iran Nonaktif

M. Habib Saifullah | Kamis, 26/06/2025 13:05 WIB
Status Kependudukan Empat WNI yang Dievakuasi dari Iran Nonaktif Sejumlah WNI berjalan keluar dari terminal 3 setibanya dari Iran pada Selasa (24/6/2025) (Foto: ANTARA/Muuhammad Iqbal)

Jakarta, Katakini.com - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Lamongan, Jawa Timur menyebutkan, empat warga negara Indonesia (WNI) asal Lamongan yang sebelumnya dievakuasi dari Iran berstatus kependudukan nonaktif dalam sistem nasional.

Kepala Disdukcapil Lamongan, Ahmad Edwyn Anedi membenarkan data keempat WNI tersebut sudah tidak aktif karena dalam waktu lebih dari 5 tahun terakhir tidak menunjukkan aktivitas kependudukan.

"Banyak yang tanya soal ini. Setelah saya cek di sistem pusat, datanya sudah dinonaktifkan karena sudah lama tidak ada aktivitas," kata Ahmad di Lamongan, Kamis (26/6/2025), sebagaimana dikutip dari ANTARA.

Sistem kependudukan nasional, kata dia, akan otomatis menonaktifkan data jika tidak digunakan dalam waktu lama, termasuk untuk pencetakan KTP elektronik, pembaruan data, atau pemanfaatan layanan publik berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK).

Karenanya, Ahmad berharap empat warga tersebut segera mendatangi kantor Disdukcapil agar proses aktivasi kembali data kependudukan bisa segera dilakukan.

"Saya mohon kepada yang bersangkutan agar datang langsung ke kantor supaya kami bisa bantu untuk mengaktifkan kembali," kata dia.

Sebelumnya, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Lamongan Dianto Hari Wibowo melaporkan, ada empat WNI asal Lamongan termasuk dalam daftar evakuasi dari Iran yang difasilitasi Kementerian Luar Negeri, menyusul ketegangan geopolitik di kawasan tersebut.

Adapun empat warga tersebut yakni, Maftukhin, Qurunia Rani Rahmah, Zaki Muhammad, dan Fatimah Zafira Hashe.

Sementara itu dikonfirmasi terpisah, Dinas Sosial (Dinsos) Lamongan memastikan keempat WNI tersebut telah pulang ke rumah masing-masing secara mandiri dan dijemput oleh keluarga, tanpa permintaan layanan pendampingan lanjutan.

Kepala Dinsos Lamongan, Farah Damayanti Zubaidah, mengatakan bahwa kepastian itu diperoleh setelah pihaknya menerima informasi resmi dari Dinsos Provinsi Jawa Timur.

"Sampai hari ini, total ada enam WNI asal Jawa Timur yang telah kembali ke Indonesia, empat diantaranya berasal dari Lamongan, satu dari Gresik, dan satu lagi dari Madura. Semuanya dijemput keluarga," kata dia.