• Sport

Frank dan Ronald de Boer, Duet Kembar yang Mengukir Sejarah Oranje

Vaza Diva | Kamis, 26/06/2025 11:30 WIB
Frank  dan Ronald de Boer, Duet Kembar yang Mengukir Sejarah Oranje Frank de Boer dan Ronald de Boer saat masih berseragam klub Ajax di Belanda (Foto: Transfermarkt)

Jakarta, Katakini.com - Dalam dunia sepak bola, kehadiran pemain kembar selalu menyita perhatian. Tidak hanya karena kemiripan fisik, tetapi juga karena keterikatan emosional dan sinergi unik yang mereka tampilkan di atas lapangan.

Salah satu pasangan kembar paling ikonik dalam sejarah adalah Frank dan Ronald de Boer, dua nama besar asal Belanda yang mengukir prestasi gemilang bersama.

Keduanya menjadi bagian tak terpisahkan dari era keemasan Ajax Amsterdam dan juga pernah berseragam klub-klub elite seperti Barcelona, Rangers, serta dua tim Qatar, Al-Rayyan dan Al-Shamal.

Bermain bersama di lima klub berbeda bukanlah hal biasa dalam dunia profesional, namun duo De Boer menjadikannya nyata.

Mereka tak sekadar berbagi DNA, tetapi juga visi bermain yang nyaris selaras. Ronald dikenal sebagai gelandang kreatif yang piawai mengatur alur serangan, sementara Frank berperan sebagai bek elegan yang tak jarang menjadi inisiator permainan dari lini belakang. Kombinasi mereka menjadi kekuatan tak ternilai di setiap tim yang dibelanya.

Sepanjang karier, keduanya mencatatkan total 179 penampilan bersama tim nasional Belanda dan sukses mengoleksi 33 trofi. Di panggung internasional, mereka turut membawa Belanda melaju hingga semifinal Piala Dunia 1998 dan Euro 2000, tampil konsisten sebagai pilihan utama di lini belakang dan tengah.

Kecocokan mereka di lapangan seperti refleksi dari filosofi Total Football ala Belanda—fleksibel, penuh pergerakan, dan kolektif. Meski memainkan peran berbeda, harmoni permainan mereka menjelma sebagai kekuatan utama tim.

Ketika Frank mengatur ritme dari belakang, Ronald menyusup ke lini serang dengan umpan dan kecerdasan taktisnya.

Lebih dari sekadar legenda, kisah mereka menunjukkan bahwa sepak bola bukan hanya soal individu, tapi juga chemistry, dan dalam kasus ini, ikatan darah jadi kelebihan tersendiri.