• Oase

Alasan Bulan Muharram Disebut Syahrullah

M. Habib Saifullah | Rabu, 25/06/2025 17:15 WIB
Alasan Bulan Muharram Disebut Syahrullah Ilustrasi 1 Muharram (FOTO: GETTY IMAGES)

Jakarta, Katakini.com - Bulan Muharram, juga dikenal sebagai Syahrullah atau "bulan Allah", memiliki keunikan istimewa dalam kalender Islam yang tidak dimiliki bulan lainnya.

Sebutan ini tercetus karena nama "Muharram" disandarkan kepada lafaz Allah SWT, menandai kemuliaannya seperti baitullah (rumah Allah) atau ahlullah (keluarga Allah).

Imam Suyuthi dan al-Zamakhsyari dalam sumber klasik menyatakan bahwa penamaan ini dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa Muharram adalah bulan yang “agung” dan penuh kehormatan.

Apalagi, Muharram termasuk salah satu dari empat bulan haram (suci) dalam Islam, sebagaimana disebutkan dalam QS At-Taubah [9]:36, bersama Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Rajab bulan ini sangat dimuliakan dan pelarangan berlaku pada perbuatan keji, termasuk perang dan kekerasan.

Sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah menyatakan, "Puasa yang paling utama setelah Ramadan ialah puasa di bulan Allah, yaitu Muharram" (HR Muslim).

Adapun berikut ini berbagai peristiwa penting yang terjadi di Bulan Muharram

1. Hijrah Nabi Muhammad SAW

Muharram juga dikenal sebagai bulan pertama dalam kalender Hijriah karena memori spiritual hijrah Rasulullah Saw dari Mekkah ke Madinah pada tahun 622 M, menjadi tonggak baru yang diabadikan dalam sistem penanggalan umat Islam.

2. Peristiwa Asyura

Tanggal 10 Muharram dikenal sebagai Asyura, saat Musa a.s. dan Bani Israil diselamatkan dari Firaun, sehingga Rasulullah SAW menetapkan puasa sunnah untuk menghormati hari tersebut.

3. Tragedi Karbala

Peristiwa paling menyayat hati dalam sejarah Islam terjadi pada 10 Muharram tahun 61 H di Karbala (Orbit pada 10 Oktober 680 M), saat cucu Rasulullah Saw, Husain bin Ali bersama 72 pengikutnya dikepung dan diserang oleh pasukan Ubaidullah bin Ziyad atas perintah Yazid bin Muawiyah.

Laporan sejarah mencatat Husain syahid setelah dipenggal kepala dan pasukannya tewas satu per satu, termasuk bayi kecilnya Ali Asghar wafat karena panah bermata tiga menembus lehernya.

4. Galaksi Tragedi Kemanusiaan

Kejiannya pembunuhan yang masuk kategori paling mengerikan, tercatat si Syamir bin Dzil Jausyan yang memerintahkan pasukan menyerbu dan memenggal kepala Husain, yang menunjukkan rasa kemanusiaan yang telah hilang pada masa itu.

5. Langit Merah dan Gerhana

Menurut kronik Imam Suyuthi dan Ibn Katsir, setelah kematian Husain, langit tampak memerah dan gerhana matahari terdokumentasi sebagai isyarat alam atas tragedi tersebut, mewakili duka yang dirasakan oleh umat Islam.