• News

Tingkatkan Ekonomi, Wamentrans Dorong Budidaya Kelapa Genjah di Kawasan Transmigrasi

M. Habib Saifullah | Selasa, 24/06/2025 10:15 WIB
Tingkatkan Ekonomi, Wamentrans Dorong Budidaya Kelapa Genjah di Kawasan Transmigrasi Wamentrans Viva Yoga Mauladi saat rapat bersama Pusat Riset Tanaman Perkebunan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Kantor Kementrans (Foto: Kementrans)

Jakarta, Katakini.com - Wakil Menteri Transmigrasi (Wamentrans) Viva Yoga Mauladi mendorong pembudidayaan kelapa genjah di kawasan transmigrasi guna meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

Hal ini disampaikannya usai melihat tingginya nilai ekonomi dari budi daya pohon kelapa genjah saat rapat bersama Pusat Riset Tanaman Perkebunan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Kantor Kementrans, Kalibata, Jakarta, Senin (23/6/2025).

"Kalau kita budidayakan di kawasan transmigrasi akan meningkatkaan pendapatan transmigran dan masyarakat di sekitarnya," kata Wamen Viva Yoga.

Adapun pendapatan pertahun dari lahan 1 Ha dengan jumlah pohon kelapa sebanyak 200 tanaman dengan panen buah kelapa 200 butir maka, akan menghasilkan pendapatan sebesar Rp320 juta per tahun untuk kelapa muda dan Rp400 juta untuk kelapa tua.

Meningkatkan kesejahteraan, kata Viva Yoga, Kementrans tidak bisa berjalan sendiri namun harus melakukan kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak.

"Dalam budidaya kelapa genjah ini kita harap bisa bersinergi dengan BRIN dan PTPN I," ujar dia.

Untuk membudidayakan kelapa tersebut bisa dilakukan dengan mengeluarkan IPT (Izin Pelaksanaan Transmigrasi) atau dengan sistem inti plasma. Saat ini Kementrans memiliki HPL seluas 3,1 juta Ha dan ada 419 kawasan transmigrasi.

"Kami ingin semua kawasan transmigrasi produktif," kata dia.

Disebut selama ini Kementrans telah mengeluarkan beberapa IPT kepada beberapa badan usaha untuk mengelola lahan. Untuk lebih memberdayakan transmigran dan warga setempat, sistem inti plasma bisa menjadi alternatif pilihan.

"Lahan dan tenaga kerjanya sudah ada tinggal pengelolaan dan manajemennya yang diberdayakan, kata Wamentrans.

"Cara ini juga menguntungkan semua pihak," dia menambahkan.

Untuk mengawali budidaya kelapa genjah, menurut Viva Yoga lebih dahulu perlu adanya pilot project. Dalam rapat tersebut Maluku Utara disebut sebagai tempat untuk membudidayakan kelapa.

Selain memiliki lahan kosong yang luas, para bupati di provinsi tersebut banyak yang mengajukan pengiriman transmigran ke daerahnya.

"Dua hal inilah yang menjadi potensi untuk membudidayakan kelapa yang nilai ekonominya sangat menjanjkan, sekaligus mensejahterakan masyarakat lebih program transmigrasi," kata Viva Yoga.