TANGERANG, Jurnas.com – AirNav Indonesia melatih para petugas Air Traffic Controller (ATC) menjadi pilot pesawat terbang melalui program Pelatihan Private Pilot License (PPL) for Air Traffic Control (ATC).
Program ini untuk meningkatkan kompetensi para pemandu lalu lintas udara agar dapat memberikan pelayanan navigasi penerbangan secara optimal.
”Program pendidikan ini bisa dikatakan sebagai suplemen penting bagi para ATC untuk mendapatkan pemahaman yang menyeluruh saat menjalankan tugasnya. Mereka tidak lagi hanya memandu dengan sudut pandang seorang ATC, tetapi juga memiliki pemahaman tambahan dari sudut pandang seorang penerbang atau pilot,” ungkap Direktur Utama AirNav Indonesia Capt. Avirianto Suratno, pada pembukaan program pelatihan Private Pilot License (PPL) forATC, Senin, (23/5/2025).
Sebagai satu-satunya penyelenggara layanan navigasi penerbangan di Indonesia, AirNav Indonesia terus berkomitmen terhadap pengembangan sumber daya manusia berkelanjutan. Program ini memberikan pengalaman langsung kepada personel ATC dalam mengendalikan pesawat, sehingga memperkaya perspektif operasional dari sudut pandang seorang pilot.
"Melalui program ini, kami berharap dapat membentuk ATC yang tidak hanya unggul secara teknis, tetapi juga memiliki empati, intuisi, serta kemampuan komunikasi dan pengambilan keputusan yang lebih baik di situasi dinamis,” lanjut Capt. Avirianto.
Direktur SDM dan Umum AirNav Indonesia Didiet KS Radityo menambahkan, program pelatihan yang mengusung tema ”From the Tower to the Cockpit” ini, dirancang dengan standar internasional dan mencakup tahapan seleksi ketat seperti ujian tulis, talent DNA Assessment, tes TOEIC, serta tes kemampuan fisik dan bakat terbang. Pelatihan ini terdiri dari ground training, simulator training, hingga flight training.
Pada kegiatan kali ini, Airnav Indonesia bekerja sama dengan Politeknik Penerbangan Indonesia Curug dan Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi, serta lembaga pendidikan di bawah naungan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Udara (PPSDMPU) Kementerian Perhubungan.
”Untuk pelaksanannya sendiri, program ini dirancang selesai dalam waktu enam bulan, dimulai pada Mei 2025. Perlahan namun pasti, program ini akan menjadi salah satu program peningkatan kompetensi andalan Airnav Indonesia ke depan,” pungkas Didiet.