• Sport

6 Negara yang Pernah Dilarang Ikut Piala Dunia

Vaza Diva | Selasa, 24/06/2025 08:01 WIB
6 Negara yang Pernah Dilarang Ikut Piala Dunia Ilustrasi - beberapa negara yang pernah dilarang untuk ikut Piala Dunia (FOTO: REUTERS)

Jakarta, Katakini.com - Tidak semua negara diberi kesempatan untuk berlaga di ajang paling bergengsi dunia, Piala Dunia. Dalam sejarah panjang turnamen ini, sejumlah tim nasional pernah dijegal keikutsertaannya bukan karena kalah bersaing di lapangan, melainkan akibat situasi politik, konflik, maupun pelanggaran prinsip dasar yang dijunjung FIFA.

Salah satu kasus paling mencolok adalah Afrika Selatan. Negara ini dicoret dari keanggotaan FIFA pada 1961 karena kebijakan apartheid yang bersifat rasial dan diskriminatif.

Akibatnya, Afrika Selatan absen dari turnamen internasional selama lebih dari tiga dekade, dan baru kembali diterima di pentas sepak bola dunia pada tahun 1992, setelah sistem apartheid dihapuskan.

Situasi serupa terjadi pada Jerman dan Jepang pasca-Perang Dunia II. Kedua negara tersebut tidak diizinkan tampil di Piala Dunia 1950 sebagai bentuk sanksi internasional atas keterlibatan mereka dalam konflik global.

Mereka baru kembali merumput beberapa tahun setelahnya, saat hubungan internasional mulai mencair.

Yugoslavia juga pernah menjadi korban dinamika politik. Pada 1994, negara ini dilarang tampil di Piala Dunia meski telah lolos babak kualifikasi. Perang saudara di wilayah Balkan dan embargo dari PBB menjadi penyebab utama absennya tim yang kala itu punya potensi besar.

Indonesia pun tercatat dalam daftar negara yang terkena sanksi politik di arena sepak bola. Pada kualifikasi Piala Dunia 1958, Indonesia menolak bertanding melawan Israel karena alasan politik luar negeri.

FIFA merespons dengan mendiskualifikasi Indonesia, menjadikannya salah satu tim pertama yang mundur karena pertimbangan geopolitik.

Kasus lainnya datang dari Iran pada 2006, yang sempat terancam sanksi karena dugaan campur tangan pemerintah dalam urusan federasi sepak bola nasionalnya.

FIFA, yang menjunjung tinggi independensi asosiasi sepak bola, akhirnya batal memberi sanksi setelah Iran berjanji melakukan perbaikan struktural.

Contoh paling baru datang dari Rusia. Setelah menginvasi Ukraina pada 2022, Rusia langsung terkena sanksi dari berbagai pihak, termasuk FIFA.

Negara tersebut dilarang tampil di Piala Dunia Qatar 2022, dan sejumlah aset olahraga yang terkait Rusia juga dibekukan, termasuk klub-klub yang dimiliki oleh pengusaha Rusia di luar negeri.

FIFA selalu berusaha bersikap netral dalam urusan politik. Namun pada kenyataannya, sulit untuk sepenuhnya memisahkan sepak bola dari gejolak global.

Setiap larangan tampil membawa perdebatan panjang soal batas antara prinsip fair play dan tekanan politik internasional.