Ini Klub Sepak Bola Pertama yang Menempelkan Sponsor di Jersey

Vaza Diva | Selasa, 24/06/2025 07:01 WIB
Ini Klub Sepak Bola Pertama yang Menempelkan Sponsor di Jersey Bek sayap Real Madrid, Trent Alexander-Arnold (Foto: teamTALK)

Jakarta, Katakini.com - Dulu dianggap mencemari semangat olahraga, kini logo sponsor di jersey sepak bola justru menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas klub dan sumber pemasukan yang vital.

Fenomena ini berawal dari langkah berani Eintracht Braunschweig, sebuah klub asal Jerman, pada awal 1970-an. Ketika dunia sepak bola belum terbiasa dengan unsur komersial, Braunschweig justru menggandeng merek minuman keras Jägermeister pada 1973 dan ingin mencantumkan logo rusa khas perusahaan itu di bagian depan kostum pemain mereka.

Namun, niat tersebut langsung ditentang oleh Federasi Sepak Bola Jerman (DFB), yang saat itu melarang keras adanya simbol atau logo komersial pada seragam pertandingan.

Jersey dinilai sebagai simbol kehormatan dan tidak boleh diisi kepentingan bisnis. Tapi Braunschweig tak menyerah begitu saja.

Mereka kemudian mengubah nama resmi klub menjadi Jägermeister Eintracht Braunschweig, menjadikan logo Jägermeister sebagai bagian legal dari lambang klub. Strategi itu membuat federasi tak punya alasan lagi untuk melarangnya.

Manuver itu menjadi tonggak sejarah dalam perjalanan sponsorship di dunia sepak bola. Bundesliga kemudian membuka diri terhadap regulasi sponsor, dan perlahan klub-klub lain mengikuti jejak Braunschweig.

Tren ini meluas ke Inggris. Kettering Town menjadi klub pertama yang mencoba menampilkan sponsor pada 1976, meskipun awalnya mendapat teguran dari otoritas liga.

Tak lama kemudian, klub-klub besar seperti Liverpool dan Arsenal juga mulai menerima sponsor pada jersey mereka di akhir 1970-an hingga awal 1980-an, seiring dengan perubahan kebijakan.

Kini, keberadaan sponsor di jersey telah menjelma sebagai elemen vital. Kontrak sponsor utama bahkan bisa menjadi sumber utama keuangan klub, termasuk untuk membayar gaji pemain, operasional tim, hingga pengembangan fasilitas.

Lebih dari itu, logo sponsor telah menjadi bagian dari estetika jersey yang dijual massal sebagai replika dan dikoleksi para pendukung di seluruh dunia.

Apa yang dulu dianggap tabu kini menjadi hal yang lumrah, bahkan diburu oleh klub dan perusahaan demi menjangkau jutaan pasang mata di seluruh dunia.