Jakarta, Katakini.com - Saat seorang pemain top memutuskan hijrah ke klub luar negeri, persoalan yang dihadapi bukan hanya soal penampilan di atas lapangan. Salah satu hambatan awal yang paling nyata adalah kendala bahasa.
Bahasa menjadi elemen krusial dalam proses adaptasi, terutama untuk memahami instruksi pelatih, membangun hubungan harmonis dengan rekan satu tim, serta menghadapi tekanan dari media dan penggemar.
Tanpa komunikasi yang lancar, bahkan pemain dengan kemampuan terbaik pun bisa kesulitan menyesuaikan diri di lingkungan.
Namun pemain kelas dunia umumnya tak menunggu lama untuk mengatasi itu. Banyak dari mereka punya pendekatan serius dalam belajar bahasa baru sejak hari pertama bergabung dengan klub baru. Mulai dari menyewa tutor pribadi hingga belajar lewat percakapan ringan di ruang ganti.
Salah satu contoh paling menonjol datang dari Jude Bellingham. Gelandang muda asal Inggris ini langsung memikat Real Madrid, bukan hanya karena performanya yang konsisten, tapi juga karena kemampuannya cepat menguasai bahasa Spanyol.
Bahkan, Bellingham sudah bisa melakukan wawancara dalam bahasa Spanyol hanya dalam beberapa bulan. Klub pun menyebut kemajuan itu sebagai bukti profesionalisme dan kesiapan mentalnya.
Pemain lain yang juga mencuri perhatian adalah Mohamed Salah. Ketika kembali ke Liga Premier bersama Liverpool, Salah tak hanya membuktikan kualitasnya secara teknis.
Mo Salah juga langsung menyatu dalam sistem tim berkat kemampuan komunikasinya yang baik. Meski berasal dari Mesir, Salah sudah terbiasa dengan bahasa Inggris sejak masih bermain di Basel dan Chelsea, membuat proses adaptasi berlangsung mulus.
Dalam banyak kasus, klub-klub elit Eropa menyediakan kelas bahasa internal khusus bagi pemain asing. Bayern München, misalnya, rutin mengadakan kursus bahasa Jerman untuk rekrutan internasional mereka. Ada pula yang memilih menggunakan aplikasi bahasa untuk belajar mandiri.
Menariknya, adaptasi bahasa tidak hanya soal akademik. Banyak pemain justru cepat belajar karena dorongan dari lingkungan sosial.
Lionel Messi sempat kesulitan bicara dalam bahasa Prancis saat pertama kali ke PSG. Namun rekan setim seperti Ángel Di María dan Leandro Paredes menjadi jembatan komunikasi awal, sebelum akhirnya Messi mulai memahami frasa-frasa kunci dalam kesehariannya di Paris.
Zlatan Ibrahimović menjadi contoh unik lainnya. Dia dikenal fasih dalam lima bahasa berkat perjalanannya membela klub-klub di Belanda, Italia, Spanyol, Prancis, dan Inggris.
Secara umum, pemain top membutuhkan waktu antara tiga hingga enam bulan untuk bisa berkomunikasi secara dasar dalam bahasa baru, dan sekitar satu tahun untuk benar-benar fasih.
Dorongan profesional, jadwal kompetisi yang padat, dan tekanan publik membuat proses ini tak bisa ditunda.
Dalam sepak bola modern, adaptasi bukan hanya soal fisik dan taktik. Bahasa telah menjadi senjata tak terlihat yang menentukan apakah seorang pemain akan cepat menjadi bagian integral dari tim atau justru terasing di lapangan sendiri.