• News

Penembakan Massal di Carolina Selatan, Ratusan Orang Tercerai-berai

Tri Umardini | Minggu, 22/06/2025 21:15 WIB
Penembakan Massal di Carolina Selatan, Ratusan Orang Tercerai-berai Satu orang tewas dalam penembakan di VFW Post 6089 di Anderson, SC, pada tanggal 21 Juni. (FOTO: GOOGLE MAP)

JAKARTA - Satu orang tewas setelah hampir selusin orang terkena penembakan massal selama perayaan Juneeteen di South Carolina.

Pada Sabtu (21/6/2025), polisi menanggapi laporan tentang "banyak orang tertembak" di dekat pos Veterans of Foreign Wars di Anderson County di tengah perayaan Juneteenth tahunan keenam di daerah tersebut, Kantor Sheriff Anderson County menyatakan dalam rilis berita yang dibagikan di Instagram.

"Setidaknya 10 orang ditembak mati di lingkungan sekitar sepanjang Scarborough Road setelah perkelahian terjadi di jalan dan tembakan terdengar," kata ACSO, menurut rilis tersebut.

"Saat ini, petugas dapat mengonfirmasi bahwa satu orang meninggal dunia, satu pasien diterbangkan ke Rumah Sakit Greenville Memorial dan setidaknya 8 orang lainnya dibawa ke rumah sakit terdekat, termasuk di Anderson dan Greenville."

Para pejabat menggambarkan insiden penembakan massal tersebut sebagai “pemandangan yang kacau” karena penembakan tersebut menyebabkan “ratusan orang berhamburan, meninggalkan sepatu dan puing-puing di jalan,” menurut rilis tersebut.

Peristiwa penembakan massal itu terjadi sesaat sebelum pukul 11:00 malam waktu setempat, New York Post melaporkan.

Dalam rekaman yang diposting oleh ACSO di Instagram, beberapa mobil polisi terlihat ditempatkan di jalan yang ditutup setelah insiden tersebut.

Lebih dari 100 personel penegak hukum, layanan medis darurat, petugas pemadam kebakaran, polisi lalu lintas, dan Departemen Sumber Daya Alam Carolina Selatan menanggapi kejadian tersebut.

“Penembakan itu terjadi di luar dalam jarak beberapa kaki dari Veterans of Foreign Wars, namun, pos tersebut TIDAK memiliki afiliasi apa pun dengan acara itu sendiri,” kata ACSO, menurut rilis tersebut. Tersangka belum teridentifikasi saat ini.

"Ini masih dalam tahap penyelidikan aktif dan para detektif serta deputi terus bekerja di tempat kejadian perkara," simpul ACSO, sesuai rilis tersebut. (*)