Jakarta, Katakini.com - Daerah konflik, orang-orang ekstrimis, atau negara sentral mazhab Syiah, mungkin itu gambaran pertama yang sering kali muncul dalam benak kita dari sebuah negara yang berjuluk Persia.
Namun tidak demikian. Persia atau yang kini lebih dikenal sebagai Iran bukan hanya tenar karena perannya dalam geopolitik Timur Tengah atau sejarah revolusi Islam yang monumental.
Negara ini juga menyimpan lebih dalam dan banyak kekayaan peradaban kuno dan keindahan alam dan budaya yang bertahan hingga kini, dalam wujud kota-kota tua yang berusia ribuan tahun.
Kota-kota tersebut menjadi bukti hidup dari kehebatan arsitektur, keindahan seni Islam, dan warisan budaya Persia nama kuno dari Iran sekarang yang pernah menguasai setengah dunia.
Tak heran, banyak di antaranya kini tercatat sebagai situs Warisan Dunia UNESCO, menjadikan Iran sebagai salah satu destinasi budaya paling berharga di kawasan Asia Barat.
Salah satu kota paling legendaris ialah Persepolis, ibu kota upacara Kekaisaran Akhemeniyah yang dibangun oleh Raja Darius I pada abad ke-6 SM. Reruntuhannya yang megah di Provinsi Fars menampilkan pahatan batu monumental, tangga raksasa, dan aula dengan tiang menjulang, yang menjadi saksi kejayaan bangsa Persia kuno.
Meski dihancurkan oleh pasukan Alexander Agung, Persepolis masih memancarkan kemegahan masa lalu yang tak tertandingi.
Bergeser ke kota Isfahan, yang dikenal dengan julukan “setengah dunia” (Nesf-e Jahan), pengunjung akan menemukan pertemuan paling harmonis antara seni arsitektur Islam dan budaya Persia.
Lapangan Naqsh-e Jahan yang luas dikelilingi oleh Masjid Shah, Masjid Sheikh Lotfollah, dan Istana Ali Qapu yang menakjubkan. Semuanya dibangun pada era Dinasti Safawiyah abad ke-17 dan kini diakui UNESCO sebagai situs Warisan Dunia.
Isfahan juga dikenal karena jembatan-jembatan batu megahnya seperti Si-o-se-pol dan Khaju, yang tetap kokoh melintasi Sungai Zayandeh.
Sementara Yazd, kota gurun yang tenang di jantung Iran, mencuri perhatian dunia dengan sistem pendingin tradisional bernama badgir atau menara angin, serta gang-gang sempit dan atap-atap datar dari tanah liat.
Yazd juga menjadi pusat penting agama Zoroaster, agama kuno Persia sebelum Islam, yang masih hidup melalui kuil api dan menara sunyi. Kota ini dinobatkan sebagai situs Warisan Dunia UNESCO pada 2017 karena arsitektur adaptifnya yang luar biasa dalam menghadapi lingkungan ekstrem.
Tak kalah menarik adalah Shiraz, kota puisi dan taman. Meski lebih modern dibanding Persepolis atau Yazd, Shiraz dikenal karena keindahan taman-taman bersejarah seperti Eram Garden dan makam-makam para penyair legendaris seperti Hafez dan Saadi. Shiraz juga menjadi gerbang menuju Persepolis, menjadikannya simpul spiritual dan intelektual dalam sejarah Iran.
Di bagian timur laut Iran, terdapat Mashhad, kota suci Syiah karena menjadi tempat pemakaman Imam Reza, imam kedelapan dalam tradisi Syiah Dua Belas. Kompleks makam Imam Reza merupakan salah satu pusat ziarah terbesar di dunia Islam dan menjadi ikon kemegahan seni arsitektur Islam Iran kontemporer.