• News

Kemlu Siapkan Evakuasi WNI di Iran Lewat Jalur Darat

M. Habib Saifullah | Kamis, 19/06/2025 10:35 WIB
Kemlu Siapkan Evakuasi WNI di Iran Lewat Jalur Darat Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono

Jakarta, Katakini.com - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Ri menyatakan, pihaknya tengah menyiapkan rencana evakuasi warga negara Indonesia (WNI) di Iran, menyusul semakin meningkat konflik antara Iran dan Israel dalam dua hari terakhir.

Menlu RI, Sugiono mengatakan, evakuasi hanya dapat dilakukan melalui jalur darat, karena jalur udara yang tidak bisa dilalui.

"Pesawat tidak bisa ke sana," kata Menlu Sugiono di St. Petersburg, Rusia, Rabu (18/6/2025) waktu setempat.

Saat ini, kata Sugiono, jumlah WNI yang ada di Indonesia berjumlah sekitar 380, khususnya di wilayah Tehran.

Pemerintah Indonesia menilai situasi semakin tidak kondusif seiring meningkatnya intensitas serangan, yang tidak hanya menyasar target militer, tetapi juga sasaran sipil.

Sebagai langkah antisipasi, Kemlu RI telah memerintahkan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Teheran untuk melakukan asesmen terhadap rencana evakuasi dan menjalankan langkah-langkah kontingensi.

Status kesiagaan di Kedutaan Besar RI di Teheran juga telah ditingkatkan dari siaga 2 menjadi siaga 1.

Sugiono mengatakan, komunikasi dengan negara-negara tetangga Iran sudah dilakukan untuk memastikan kemudahan akses lintas perbatasan apabila evakuasi WNI harus dilakukan.

"Kami juga sudah melakukan komunikasi dengan negara tetangga Iran memohon supaya pada saat terjadi evakuasi nanti, warga negara kita diberi kemudahan melewati perbatasannya karena situasinya juga yang semakin tidak menguntungkan," ujar dia.

Kemenlu RI juga telah menjalin komunikasi intensif dengan seluruh WNI di Iran untuk memastikan mereka terus terhubung dengan pihak KBRI agar dapat segera merespons apabila proses evakuasi dijalankan sewaktu-waktu.

Menlu Sugiono juga mengatakan bahwa menteri luar negeri negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) juga akan melakukan konferensi darurat di Istanbul, Turki, Sabtu (21/6), untuk membahas perkembangan masalah Iran dan Israel.