• News

Iran Tolak Negosiasi Gencatan Senjata saat Diserang Israel

Yati Maulana | Selasa, 17/06/2025 14:05 WIB
Iran Tolak Negosiasi Gencatan Senjata saat Diserang Israel Toko-toko tutup di Tehran Bazaar menyusul serangan Israel terhadap Iran, di pusat kota Teheran, Iran, 15 Juni 2025. WANA via REUTERS

DUBAI - Iran telah memberi tahu mediator Qatar dan Oman bahwa mereka tidak terbuka untuk merundingkan gencatan senjata saat diserang Israel, seorang pejabat yang diberi pengarahan tentang komunikasi tersebut mengatakan kepada Reuters pada hari Minggu, saat kedua musuh itu melancarkan serangan baru dan menimbulkan kekhawatiran akan konflik yang lebih luas.

"Iran memberi tahu mediator Qatar dan Oman bahwa mereka hanya akan melakukan negosiasi serius setelah Iran menyelesaikan responsnya terhadap serangan pendahuluan Israel," kata pejabat tersebut, yang berbicara dengan syarat anonim karena sensitivitas konflik tersebut.

Iran menegaskan "bahwa mereka tidak akan bernegosiasi saat diserang," kata pejabat tersebut. Israel melancarkan serangan mendadak terhadap Iran pada Jumat pagi yang menghancurkan eselon atas komando militer Iran dan merusak situs nuklirnya, dan mengatakan bahwa kampanye tersebut akan terus meningkat dalam beberapa hari mendatang.

Iran telah bersumpah untuk "membuka gerbang neraka" sebagai pembalasan atas apa yang telah muncul sebagai konfrontasi terbesar yang pernah ada antara musuh bebuyutan tersebut.

Pejabat tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa laporan media bahwa Iran memohon kepada Oman dan Qatar untuk melibatkan AS guna menengahi gencatan senjata dan memperbarui perundingan nuklir tidak akurat. Kementerian luar negeri Iran tidak menanggapi permintaan Reuters untuk memberikan komentar, begitu pula Kementerian Luar Negeri Qatar atau Kementerian Informasi Oman.

Oman dalam beberapa bulan terakhir telah menjadi penengah perundingan nuklir antara Amerika Serikat dan Iran, meskipun putaran terakhir dibatalkan sehari setelah Israel melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap Iran.

Qatar juga telah memainkan peran dalam memfasilitasi perundingan antara kedua musuh di masa lalu, yang terakhir adalah menjadi penengah perjanjian pertukaran tahanan pada tahun 2023.

Oman dan Qatar memiliki hubungan baik dengan Iran dan AS dan mereka juga telah berkomunikasi langsung dengan Israel.