• Sport

Skandal Naturalisasi demi Masuk Piala Dunia

Vaza Diva | Jum'at, 13/06/2025 15:25 WIB
Skandal Naturalisasi demi Masuk Piala Dunia Pemain Ekuador, Byron Castillo (Foto: BBC/Getty Images)

Jakarta, Katakini.com - Naturalisasi pemain sepak bola kerap jadi solusi instan bagi tim nasional yang ingin meningkatkan kekuatan skuadnya. Namun, tak jarang pula praktik ini justru menuai kontroversi dan memancing sanksi dari FIFA karena tak sesuai regulasi.

Beberapa skandal naturalisasi pemain pernah mencuat ke permukaan, mencoreng reputasi negara dan federasi sepak bola terkait. Salah satu kasus paling menyita perhatian terjadi saat Emerson Sheik membela Timnas Qatar pada 2007.

Pemain kelahiran Brasil itu dinaturalisasi dalam waktu singkat tanpa adanya ikatan darah maupun masa tinggal yang memadai di negara Teluk tersebut.

Lebih parah lagi, Emerson sebelumnya tercatat pernah bermain untuk Brasil U-20, yang artinya ia tak lagi memenuhi syarat untuk membela negara lain. FIFA kemudian menyatakan Emerson tidak memenuhi kriteria sah untuk memperkuat Qatar, hingga akhirnya namanya dicoret dari skuad.

Kasus lain yang sempat menimbulkan kehebohan melibatkan Byron Castillo dari Ekuador. Bek kanan itu tampil bersama La Tri di Kualifikasi Piala Dunia 2022, kemudian muncul dugaan bahwa ia menggunakan dokumen palsu untuk mendapatkan status kewarganegaraan Ekuador. Investigasi mengungkap bahwa Castillo sebenarnya lahir di Kolombia.

Meski sempat membela keabsahan dokumen pemainnya, Ekuador akhirnya dijatuhi hukuman oleh FIFA berupa denda serta pengurangan tiga poin di babak kualifikasi Piala Dunia berikutnya. Skandal ini nyaris membuat keikutsertaan Ekuador di Piala Dunia 2022 terancam.

Kedua kasus tersebut menjadi pengingat keras bahwa proses naturalisasi tidak bisa dilakukan secara serampangan. FIFA memiliki aturan ketat demi menjaga keadilan dan integritas kompetisi internasional.

Meskipun naturalisasi bisa menjadi peluang besar, prosesnya tetap harus sesuai dengan etika dan regulasi resmi yang berlaku.