• Sport

Kalah Telak oleh Jepang, Pengamat: Bukti Timnas Harus Lebih Banyak Belajar

Aliyudin Sofyan | Rabu, 11/06/2025 06:07 WIB
Kalah Telak oleh Jepang, Pengamat: Bukti Timnas Harus Lebih Banyak Belajar Pengamat Sepakbola dan pendiri Rakyat Sepakbola Indonesia (RSI) Frans Immanuel Saragih. Foto: dok. Katakini

JAKARTA - Pertandingan kualifikasi Babak 3 Zona Asia Piala Dunia 2026 telah usai dilaksanakan, Selasa (10/6/2025).

Semua tim yang tergabung dalam Group A, B, dan C semua telah bermain. Dan hasilnya sudah diketahui siapa yang mendapat tiket langsung ke piala dunia dan siapa yang harus maju ke babak 4 Kualifikasi untuk merebut dua tiket lagi. Juga tim mana yang sudah tersisih langsung di babak ke 3 ini.

Timnas Indonesia telah menyelesaikan pertandingan terakhirnya melawan Jepang di laga pamungkas, hasilnya kita ketahui tuan rumah Jepang menang telak dengan skor telak  6 - 0, yaitu 3-0 di babak pertama dan 3 gol lagi di babak kedua,” kata Pemgamat Sepakbola Frans Immanuel Saragih di Jakarta, Rabu (7/6/2025).

Frans Immanuel yang juga pendiri Rakyat Sepakbola Indonesia (RSI) menyatakan bahwa kekalahan ini merupakan pelajaran yang sangat berharga bagi Timnas.

“Kita menyadari bahwa Timnas Jepang adalah tim yang sangat kuat, tapi skor 6:0 ini merupakan hal yang luar biasa. Kita harus bisa keluar dari problem saat ini,” ungkap Frans.

Menurutnya, tim Jepang adalah Tim Kelas Dunia yang mana pemainnya banyak bermain di klub Eropa dan juga klub lokal Jepang, tetapi sebagi pemain inti klub. Jadi siapa pun yang diturunkan Jepang jelas kekuatannya akan sangat dahsyat.

“Ini Jepang, seandainya kalau kita lolos Piala Dunia dan bertemu tim kelas dunia lainnya dari Eropa atau Amerika Latin bahkan Afrika, apakah kita mau seperti ini juga, dihajar babak belur? ujar Frans.

“Jadikan kekalahan ini pelajaran berharga untuk kita evaluasi lebih dalam lagi,” imbuhnya.

Sepanjang pertandingan, Timnas Indonesia seperti diajari cara bermain bola yang benar, lini pertahanan dibuat porak poranda. Timnas juga tidak mampu membangun serangan dari bawah ke atas.

“Gawang Emil Audero bisa kebobolan begitu banyak menandakan lemahnya sisi pertahanan kita, kita mudah diintervensi oleh serangan yang dibangun oleh Jepang,” katanya.

“Ini memang harus dievaluasi sangat serius oleh Patrick Kluivert beserta timnya, agar di babak ke 4 tidak terulang kembali,” tegas Frans.

Di babak kualifikasi ke 4 yang terdiri 3 tim setiap group (A dan B) menandakan Timnas harus memenangkan dua laga, tidak ada kata seri, apalagi kalah. Karena hanya juara group A dan B yang akan mendapatkan tiket ke Piala Dunia, yaitu 2 tiket.

Dan semua lawan Timnas di babak kualifikasi ke 4 adalah Tim Timur Tengah. Memang di group C, Timnas punya pengalaman melawan Arab Saudi dan Bahrain dan bisa mengalahkan mereka.

“Tapi kita tidak boleh terlena, karena di zaman teknologi sekarang ini semua tim bisa memantau dengan mudahnya,” ujar Frans

Pertandingan demi pertandingan disajikan di berbagai media, jadi strategi dan kekuatan pemain lain juga sudah saling mempelajari. “Jadi berbenahlah dengan serius, kita masih ada waktu 3 bulan untuk mematangkannya agar impian kita menjadi peserta resmi Piala Dunia 2026 dapat terwujud,” ungkap Frans Saragih.