Unik, Beginilah Tradisi Sambut Kepulangan Jemaah Haji di Indonesia

M. Habib Saifullah | Selasa, 10/06/2025 03:05 WIB
Unik, Beginilah Tradisi Sambut Kepulangan Jemaah Haji di Indonesia Jemaah haji Indonesia (Foto: api/katakini)

Jakarta, Katakini.com - Momen pulangnya jemaah haji ke Tanah Air selalu menjadi puncak kebahagiaan bagi keluarga dan kerabat. Puluhan bahkan ratusan jamaah datang dari tanah suci, disambut dengan suka cita dan rasa syukur yang sangat mendalam.

Di berbagai daerah di Indonesia, masyarakat menghidupkan tradisi khas yang menandakan rasa syukur sekaligus doa agar jemaah haji pulang dengan selamat dan diberi kemabruran.

Beragam tradisi ini juga menjadi ajang silaturahmi lintas generasi. Masyarakat berkumpul di halaman rumah, gang, hingga pelabuhan atau bandara untuk bersama-sama mendoakan dan menyambut jemaah.

Menghimpun dari berbagai sumber, berikut ini berbagai tradisi unik di Indonesia dalam menyambut kepulangan jemaah haji:

1. Mappatoppo Talili (Makassar)

Jemaah haji yang tiba di Makassar biasanya langsung dibalut dengan simbol kehormatan, wanita diberikan kerudung, pria diberi songkok putih.

Prosesi ini bermula dengan sujud syukur menghadap kiblat, diikuti pembacaan shalawat, dan penempatan songkok atau kerudung oleh tokoh agama atau orang tua.
Tradisi ini disebut “wisuda” spiritual karena menandai transisi status sang jamaah dari calon ke jemaah haji

2. Gentongan (Cirebon)

Puluhan gentong penuh air dibagikan secara gratis bagi siapa pun yang lewat dekat rumah jemaah haji di Cirebon. Ini menjadi wujud sedekah sekaligus bentuk simpati sosial—mengingat perjalanan ibadah dulu relatif berat—sebagai simbol berbagi berkah atas selesainya ibadah suci.

3. Acara Tasyakuran & Walimatul Naqiah

Di Kalimantan Tengah, penyambutan berupa acara syukuran dengan jamuan dan doa bersama atau “walimatul naqiah”. Tradisi ini menjalin kembali ikatan antar warga serta memperkuat rasa syukur atas keberhasilan ibadah haji.

4. Ratiban Betawi

Beberapa warga Betawi menggelar ratiban—pembacaan tahlil, tasbih, dan dzikir—sebelum atau sesudah kedatangan jemaah haji. Acara ini bisa berlangsung beberapa hari, apalagi jika jemaah datang dari keluarga besar yang aktif di komunitas islami setempat.

5. Peusijuek (Aceh)

Di Aceh, jemaah haji yang pulang harus melewati prosesi peusijuek: kepala mereka ditaburi beras, daun pulasari dicelup wangi, dan diberikan uang sebagai simbol doa agar kembali dengan selamat dan membawa berkah ke kampung halaman.