• Gaya Hidup

Sejarah Hari Laut Sedunia yang Diperingati Tiap 8 Juni

M. Habib Saifullah | Minggu, 08/06/2025 15:05 WIB
Sejarah Hari Laut Sedunia yang Diperingati Tiap 8 Juni Ilustrasi laut (Foto: Handout via Reuters)

Jakarta, Katakini.com - Setiap tanggal 8 Juni dunia memperingati Hari Laut Sedunia (World Oceans Day) sebagai upaya pengakuan atas peran laut dari menghasilkan oksigen hingga menopang ekonomi global.

Diketahui bahwa laut menutupi lebih dari 70% permukaan Bumi, memproduksi lebih dari 50% oksigen yang kita hirup, dan menjadi rumah bagi mayoritas keanekaragaman hayati dunia.

Lebih dari 1 miliar manusia bergantung pada laut sebagai sumber utama protein, dan diperkirakan 40 juta pekerjaan berbasis laut akan tercipta hingga tahun 2030.

Namun ironisnya, di balik kekayaan itu, laut kini sedang terancam. 90% populasi ikan besar telah habis, 50% terumbu karang rusak, dan polusi serta pengasaman laut terus menggerogoti keseimbangan ekosistemnya.

Sejarah Singkat Hari Laut Sedunia

Dikutip dari laman PBB dan National Today, gagasan Hari Laut Sedunia pertama kali muncul dalam KTT Bumi (Earth Summit) di Rio de Janeiro tahun 1992 oleh delegasi Kanada.

Namun baru pada 5 Desember 2008, melalui resolusi 63/111, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) resmi menetapkan 8 Juni sebagai Hari Laut Sedunia, dan diperingati secara global mulai tahun 2009.

Koordinasi globalnya dijalankan oleh The Ocean Project sejak tahun 2002. Organisasi ini tidak hanya mempopulerkan Hari Laut Sedunia, tetapi juga secara aktif membangun jejaring aksi dan edukasi lintas negara — dari kampanye plastik, konservasi terumbu karang, hingga advokasi 30×30 (melindungi 30% lautan hingga 2030).

Peringatan Hari Laut Sedunia Tahun 2025

Mengutip laman United Nation, tahun ini, Hari Laut Sedunia mengusung tema “Wonder: Sustaining what sustains us”, sejalan dengan Dekade Ilmu Kelautan PBB dan World Ocean Conference 2025. Tema ini mengajak dunia untuk kembali menemukan keajaiban laut: keindahannya, misterinya, dan peran vitalnya dalam menjaga kehidupan.

Makna dan Tujuan Peringatan Hari Laut Sedunia

Laut bukan hanya tempat wisata atau ladang ekonomi, tapi juga pengendali iklim dan penghasil oksigen. Dalam skala global, laut menyerap karbon dan panas, menjaga keseimbangan atmosfer.

Jika laut rusak, maka efeknya bisa meluas ke pertanian, cuaca ekstrem, hingga krisis pangan global. Karena itu, melindungi laut adalah bagian dari melindungi masa depan umat manusia.

Merawat laut tidak selalu butuh alat selam atau laboratorium ilmiah. Langkah sederhana seperti mengurangi plastik sekali pakai atau membersihkan sampah di pantai dapat menjadi awal perubahan besar.