• Gaya Hidup

5 Tips Cegah Anak Kecanduan Game Online

Vaza Diva | Kamis, 05/06/2025 14:14 WIB
5 Tips Cegah Anak Kecanduan Game Online Ilustrasi - seorang anak sedang bermain game online (Foto: Unsplash/Samantha Sophia)

Jakarta, Katakini.com - Kecanduan game online pada anak belakangan ini menjadi masalah yang semakin dikhawatirkan oleh banyak orang tua. Banyak anak yang lebih memilih menghabiskan waktu di depan layar gawai ketimbang beraktivitas atau bersosialisasi di luar rumah.

Untuk menghindari anak terjebak dalam dunia virtual, pendekatan psikologis yang sesuai sangat diperlukan. Hal yang paling penting dalam mengatasi kecanduan ini adalah memahami alasan di balik anak bermain game, apakah untuk hiburan, pelarian, atau sekadar kebutuhan sosial?

Berikut ini sejumlah 5 tips untuk membuat anak tidak kecanduan game online:

1. Beri Batas Waktu

Orang tua wajib menetapkan batas waktu bermain yang jelas. Buat jadwal harian anak bisa bermain, tapi tetap memiliki waktu untuk belajar dan bersosialisasi.

2. Ajarkan Berkomunikasi

Penting juga untuk memperkuat kemampuan berkomunikasi anak. Dengarkan alasan anak bermain game, dan ajak mereka berdiskusi soal aktivitas alternatif. Kadang, anak hanya butuh perhatian yang belum terpenuhi secara emosional.

3. Libatkan dalam Aktivitas Fisik

Melibatkan anak dalam kegiatan fisik atau sosial dapat jadi solusi. Misalnya, mengajak si kecil ikut olahraga, komunitas kreatif, atau outing keluarga yang menyenangkan.

4. Beri Contoh

Poin ini paling penting, karena anak cenderung meniru kedua orang tuanya. Jika orang tua terlalu sering bermain gadget, anak akan meniru. Batasi juga penggunaan gawai di rumah agar anak melihat konsistensi.

5. Reward itu Penting

Menurut teori behaviorisme dalam psikologi, perilaku terbentuk karena kebiasaan yang diperkuat. Jadi, berikan reward saat anak berhasil mengurangi waktu bermain dan terlibat dalam kegiatan lain.

Penting juga memberi pengertian secara bertahap, bukan dengan marah atau larangan keras. Anak akan lebih menerima jika diajak bekerja sama, bukan dikekang.

Dengan pendekatan empatik dan disiplin yang konsisten, orang tua dapat membantu anak memiliki hubungan sehat dengan teknologi. Bukan menjauhi game sepenuhnya, tapi menggunakannya secara bijak.