Jakarta, Katakini.com - Kemenangan Paris Saint-Germain (PSG) atas Liga Champions 2025 di Allianz Arena menjadi momen bersejarah, namun bagi pelatih Luis Enrique, ini lebih dari sekadar trofi. Kemenangan itu dipersembahkan untuk putri tercinta, Xana Martinez, yang telah meninggal dunia pada 2019.
Xana, anak ketiga Enrique dan Elena Cullell, dikenal sebagai sosok ceria dan penuh semangat, sangat dekat dengan ayahnya. Salah satu kenangan indah bersama sang putri adalah saat perayaan kemenangan Liga Champions bersama Barcelona pada 2015, di mana mereka berdua menancapkan bendera klub di tengah lapangan.
Namun, pada awal 2019, Xana didiagnosis mengidap osteosarkoma, dan Enrique memutuskan mundur dari jabatan pelatih tim nasional Spanyol untuk mendampingi putrinya selama masa pengobatan. Meskipun mereka berjuang keras selama lima bulan, Xana meninggal dunia pada 29 Agustus 2019, meninggalkan luka mendalam.
Luis Enrique terus mengenang putrinya, menggambarkannya sebagai sosok yang penuh keceriaan dan berani. Bahkan, Enrique meminta sang istri untuk tetap memajang foto Xana di rumah agar kehadirannya tetap terasa dalam kehidupan mereka.
Sebagai penghormatan, Enrique dan keluarganya mendirikan Fundación Xana pada November 2023 di Barcelona, sebuah yayasan yang bertujuan membantu keluarga yang anak-anaknya sedang menghadapi penyakit serius.
Pada malam final Liga Champions 2025, Enrique mengenakan kaus hitam bergambar dirinya dan Xana yang sedang menancapkan bendera PSG, serupa dengan selebrasi mereka di final 2015. Para penggemar PSG juga mengangkat spanduk besar yang menggambarkan momen tersebut sebagai penghormatan kepada Enrique dan keluarga.