• Oase

Merasa Insecure, Apakah Tanda Tidak Bersyukur?

Vaza Diva | Rabu, 04/06/2025 12:25 WIB
Merasa Insecure, Apakah Tanda Tidak Bersyukur? Ilustrasi - bersyukur (Foto: SHUTTERSTOCK)

Jakarta, Katakini.com - Insecure, atau rasa tidak percaya diri, adalah perasaan yang umum dialami banyak orang, baik oleh remaja maupun orang dewasa. Dalam era media sosial dan standar kecantikan serta kesuksesan yang tinggi, perasaan insecure semakin sering muncul, mengganggu rasa percaya diri, dan kadang mempengaruhi kesejahteraan mental.

Akan tetapi, apakah perasaan insecure ini merupakan tanda ketidakbersyukuran? Ataukah ini adalah hal yang wajar dan bisa diatasi?

Insecure adalah kondisi psikologis di mana seseorang merasa cemas, khawatir, atau tidak cukup baik dibandingkan dengan orang lain. Perasaan ini bisa muncul dalam berbagai aspek kehidupan, seperti penampilan fisik, pencapaian akademis atau karier, hubungan sosial, hingga status ekonomi. Rasa tidak aman ini dapat menyebabkan seseorang merasa tidak layak atau takut gagal, yang kemudian mempengaruhi kepercayaan diri mereka.

Rasa insecure yang berkepanjangan tidak hanya memengaruhi perasaan, tetapi juga dapat berakibat buruk pada kesehatan mental. Perasaan cemas dan khawatir yang terus-menerus bisa menyebabkan stres, depresi, dan kecemasan yang berlebihan. Jika tidak dikelola dengan baik, hal ini bisa mengarah pada gangguan psikologis yang lebih serius.

Namun, perasaan insecure tidak selalu berarti bahwa seseorang tidak bersyukur. Sebaliknya, perasaan ini bisa muncul karena adanya perbandingan sosial yang tidak sehat, di mana seseorang terus-menerus membandingkan dirinya dengan orang lain. Hal ini seringkali terjadi akibat paparan media sosial yang menampilkan kehidupan orang lain yang tampak sempurna, yang kemudian menurunkan rasa percaya diri seseorang.

Beberapa orang berpendapat bahwa rasa insecure merupakan tanda ketidakbersyukuran. Mereka berpikir bahwa jika seseorang bisa merasa cukup dengan apa yang dimiliki, rasa insecure tidak akan muncul. Namun, pandangan ini tidak sepenuhnya benar. Meskipun rasa syukur itu penting, perasaan insecure bisa muncul pada siapa saja, bahkan pada mereka yang memiliki banyak alasan untuk bersyukur.

Insecure bukan selalu soal kurangnya rasa syukur, melainkan lebih kepada perasaan tidak cukup baik yang dipicu oleh faktor internal dan eksternal. Sering kali, perasaan ini muncul karena seseorang memiliki ekspektasi yang sangat tinggi terhadap dirinya, atau karena mengalami tekanan sosial yang kuat untuk memenuhi standar tertentu.