Jakarta, Katakini.com - Bulan Dzulhijjah termasuk bulan paling mulia dalam kalender hijriyah, dipenuhi dengan berkah dan berbagai amalan yang dapat meningkatkan kedekatan umat Muslim dengan Allah SWT, khususnya pada sepuluh hari pertama yang sangat diagungkan.
Selama sepuluh hari pertama Dzulhijjah, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah seperti puasa, doa, dan amalan lainnya yang mampu menghapus dosa.
Rasulullah SAW menyampaikan bahwa amalan yang dilakukan di hari-hari tersebut memiliki ganjaran yang sangat besar, bahkan setara dengan puasa dan ibadah sepanjang satu tahun penuh.
Salah satu amalan yang sangat dianjurkan adalah puasa Arafah, yaitu puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah, yang bertepatan dengan hari wukuf di Arafah. Rasulullah SAW bersabda:
"Puasa Arafah dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang." (HR. Muslim)
Amalan lain yang dapat menghapus dosa adalah berdzikir dan memperbanyak doa pada malam hari, terutama malam menjelang 10 Dzulhijjah, yang disebut sebagai malam penuh berkah. Selama sepuluh hari pertama Dzulhijjah, umat Muslim dianjurkan untuk lebih banyak berdzikir, seperti membaca tasbih, tahmid, dan takbir, serta memohon ampunan dan keberkahan dari Allah SWT.
Selain itu, menyembelih hewan kurban juga merupakan amalan yang sangat dianjurkan selama bulan Dzulhijjah, khususnya pada Hari Raya Idul Adha. Penyembelihan kurban menjadi salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah dan merupakan bentuk kepatuhan terhadap perintah-Nya.
Beberapa ulama juga menyarankan untuk beramal jariyah, yaitu memberikan sedekah kepada yang membutuhkan, yang dapat menjadi bekal pahala yang terus mengalir. Ini adalah salah satu bentuk pengorbanan yang bisa dilakukan di bulan Dzulhijjah untuk membersihkan dosa dan memperbanyak amal kebaikan.