• News

Kemenhut Gagalkan Perdagangan 80,5 Kg Sisik Trenggiling di Kalsel

M. Habib Saifullah | Minggu, 01/06/2025 13:45 WIB
Kemenhut Gagalkan Perdagangan 80,5 Kg Sisik Trenggiling di Kalsel Ilustrasi hewan trenggiling (Foto: Reuters)

Jakarta, Katakini.com - Kementerian Kehutanan (Kemenhut) berhasil menggagalkan perdagangan 80,5 kilogram sisik trenggiling (Manis javanica) yang masuk dalam tumbuhan dan satwa liar (TSL) dilindungi di Kalimantan Selatan (Kalsel).

"Dari pengungkapan ini, kita ketahui bahwa perburuan TSL seperti sisik trenggiling masih juga terjadi. Oleh karena itu, Ditjen Gakumhut membentuk Tim Khusus Transnational Forestry and Wildlife Crimes, Tim Unit Cyber Patrol dan Tim Khusus Money Laundry (TPPU)," kata Direktur Jenderal Penegakan Hukum (Gakkum) Kemenhut, Dwi Januanto Nugroho dalam keterangannya, Minggu (1/6/2025).

Dilansir dari ANTARA, Direktur Jenderal Penegakan Hukum (Gakkum) Kemenhut, Dwi Januanto Nugroho mengatakan, terdapat tiga pelaku yang diamankan dari kejadian ini.

Dia juga memastikan bahwa langkah penegakan hukum untuk menekan kejahatan yang melibatkan TSL tersebut ditangani berkolaborasi dengan berbagai lembaga.

Langkah itu diperlukan mengingat kejahatan sejenis itu merupakan salah satu jenis dengan omzet terbesar keempat di dunia setelah narkoba, senjata api ilegal dan perdagangan manusia.

Pihaknya menjelaskan terungkapnya perdagangan bagian satwa dilindungi berupa sisik trenggiling terbaru itu bermula dari penggalian data dan informasi bahwa ada penawaran dan penjualan dari Kalsel.

Dari hasil penggalian informasi diperoleh bahwa target berinisial GS, HM dan GL akan bertransaksi di wilayah Kabupaten Balangan, Kalsel.

"Pada hari Jumat, 30 Mei 2025, Tim Gakkum Kehutanan Wilayah Kalimantan merencanakan melakukan kegiatan operasi peredaran TSL yang dilindungi, yang diawali dengan penyelidikan terhadap lokasi target," ujar dia.

Terungkap peran GS sebagai pemilik sisik trenggiling dengan jumlah 15,5 kg, sedangkan HM dan GL juga sebagai pemilik sisik trenggiling seberat 65 kg. Pelaku dan barang bukti telah diamankan di Pos Gakkumhut Banjar Baru untuk diserahkan ke penyidik untuk proses lebih lanjut.

Penyidik Balai Gakkum Kehutanan Wilayah Kalimantan menjerat ketiganya sebagai tersangka, karena diduga telah melakukan tindak pidana kehutanan berupa orang perseorangan yang melakukan kegiatan menyimpan, memiliki, mengangkut, dan/atau memperdagangkan spesimen, bagian-bagian atau barang-barang yang dibuat dari bagian-bagian dari satwa dilindungi.