Jakarta, Katakini.com - Inter Milan baru saja mencatatkan sejarah kelam di final Liga Champions 2024–2025 setelah dihajar Paris Saint-Germain (PSG) dengan skor telak 5–0. Kekalahan ini bukan hanya menyakitkan bagi Nerazzurri, tetapi juga menempatkan mereka sebagai tim pertama yang kebobolan lima gol tanpa balas di final kompetisi Eropa.
Kekalahan telak Inter Milan dari PSG menambah daftar panjang tim-tim besar yang pernah mengalami nasib serupa di final Liga Champions. Kekalahan ini menjadi pengingat bahwa dalam sepak bola, segala kemungkinan bisa terjadi, dan setiap tim harus siap menghadapi segala tantangan di panggung terbesar Eropa.
Namun, Inter bukanlah satu-satunya tim yang pernah mengalami kekalahan besar di final Liga Champions.
Pada final Liga Champions 1994, Barcelona yang diasuh Johan Cruyff diperkirakan akan meraih kemenangan. Namun, AC Milan tampil luar biasa dan mengalahkan mereka dengan skor 4–0, menjadikan final ini sebagai salah satu kekalahan terbesar dalam sejarah kompetisi.
Juventus, yang kala itu merupakan juara bertahan, harus menelan kekalahan mengejutkan 1–4 dari Borussia Dortmund di final Liga Champions 1996. Dortmund tampil dominan dan mempermalukan Juventus di hadapan pendukungnya sendiri.
Bermain di kandang sendiri, Bayern Munich harus menelan pil pahit setelah kalah 1–2 dari Chelsea di final Liga Champions 2012. Gol penalti Didier Drogba di menit-menit akhir pertandingan membuat Bayern gagal meraih trofi di hadapan pendukungnya sendiri.
Atletico Madrid, yang tampil impresif sepanjang musim, harus menyerah 1–4 dari Real Madrid di final Liga Champions 2014. Gol-gol dari Sergio Ramos, Gareth Bale, dan Cristiano Ronaldo memastikan kemenangan telak bagi Los Blancos.
Meskipun Liverpool berhasil membalikkan keadaan dengan kemenangan dramatis di final Liga Champions 2005, mereka sempat tertinggal 0–3 di babak pertama melawan AC Milan. Namun, Liverpool bangkit dan akhirnya memenangkan pertandingan melalui adu penalti.