Jakarta, Katakini.com - Pernikahan adalah momen istimewa yang menyatukan dua manusia dalam ikatan suci, menjadi awal dari perjalanan spiritual yang penuh makna.
Di tengah semangat menjaga nilai-nilai sakral, banyak pasangan Muslim modern kini mulai mencari inspirasi dekorasi yang tak hanya indah dipandang, tapi juga memancarkan nuansa religius yang kuat.
Salah satu contoh pernikahan yang menarik perhatian publik adalah pernikahan Luna Maya dan Maxime Bouttier yang berlangsung pada 7 Mei 2025 di COMO Shambhala Estate, Ubud, Bali. Pasangan ini memadukan unsur budaya Jawa dengan gaya kontemporer yang elegan, menciptakan atmosfer pernikahan yang terasa sakral dan menyentuh, namun tetap berkelas dan personal.
Terinspirasi dari semangat itu, tren dekorasi pernikahan Islami kini mulai berevolusi. Banyak pasangan mencoba menghadirkan suasana yang khidmat, namun tetap relevan dengan cita rasa estetika masa kini.
Gaya-gaya dekorasi seperti mengambil inspirasi dari arsitektur Masjid Nabawi dengan dominasi warna putih, hijau zaitun, dan sentuhan emas menjadi pilihan untuk menciptakan kesan teduh dan syahdu di tempat akad atau resepsi. Lengkungan khas masjid, kaligrafi ayat suci Al-Qur’an, dan lampu gantung bernuansa Arab menambah kesan agung dalam ruangan.
Selain itu, nuansa taman surgawi menjadi pilihan favorit pasangan yang menggelar pesta pernikahan di area terbuka. Kombinasi bunga putih, daun segar, dan kaligrafi bernuansa lembut menghadirkan kesan spiritual yang hangat. Simbol air seperti air mancur kecil pun kadang ditambahkan untuk melambangkan keberkahan dan kehidupan baru yang dimulai dari hari itu.
Ada pula pasangan yang memilih kesederhanaan dengan konsep minimalis syar’i. Dalam konsep ini, elemen glamor dikurangi, dan pelaminan di desain sederhana, hanya terdiri dari kursi sejajar bagi mempelai.
Kaligrafi ucapan doa seperti “Barakallahu lakuma” menjadi hiasan utama, memperkuat pesan keberkahan dan niat ibadah dalam pernikahan. Tirai putih lembut serta tanaman kecil menjadi pelengkap yang menenangkan suasana.
Bagi yang menyukai kemewahan, dekorasi bergaya Andalusia atau Islam Spanyol menghadirkan pilar-pilar megah, ukiran geometris, dan permainan warna seperti biru safir dan emas. Gaya ini memberi kesan glamor namun tetap menjunjung tinggi nilai Islami, apalagi jika dipadukan dengan lampu lentera ala Maroko dan permadani Timur Tengah.
Konsep malam berkah atau “Night of Barakah” juga mulai populer di kalangan pasangan yang memilih akad malam hari. Suasana gelap yang diterangi cahaya bintang buatan dan ayat Al-Qur’an bercahaya menciptakan kesan magis sekaligus religius. Dekorasi seperti bulan sabit dan bintang, serta tempat duduk lesehan seperti majlis dzikir, membuat pernikahan terasa lebih intim dan khusyuk.
Semua pendekatan ini menunjukkan bahwa pernikahan Islami bisa dikemas dengan cara yang tetap elegan, personal, dan sesuai syariat. Yang terpenting bukan hanya keindahan visualnya, melainkan makna dan niat tulus di balik setiap elemen yang dipilih dalam hari bahagia tersebut.