• News

Italia Desak Israel Hentikan Serangan di Gaza, Hormati Hukum Humaniter

Yati Maulana | Kamis, 29/05/2025 14:05 WIB
Italia Desak Israel Hentikan Serangan di Gaza, Hormati Hukum Humaniter Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani berbicara kepada pers di Lancaster House, London, pada 12 Mei 2025. Foto via REUTERS

ROMA - Serangan Israel yang terus berlanjut di Jalur Gaza sudah tidak dapat diterima dan harus segera dihentikan, kata menteri luar negeri Italia pada Rabu, memperingatkan terhadap segala upaya untuk mengusir paksa warga Palestina dari daerah kantong itu.

Menteri Luar Negeri Antonio Tajani berbicara kepada parlemen tentang situasi di Gaza di tengah meningkatnya kritik Barat terhadap Israel, yang menginvasi wilayah Palestina setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 terhadap komunitas selatannya.

"Reaksi sah pemerintah Israel terhadap tindakan terorisme yang mengerikan dan tidak masuk akal sayangnya mengambil bentuk yang benar-benar dramatis dan tidak dapat diterima, yang kami minta agar Israel segera hentikan," kata Tajani kepada parlemen.

Italia telah menjadi pendukung vokal Israel tetapi ada kegelisahan yang berkembang dalam pemerintahan koalisi sayap kanan atas kampanye militer yang tak henti-hentinya dan berlangsung lama.

Secara keseluruhan, lebih dari 54.000 warga Palestina telah tewas dalam perang udara dan darat Israel, kata otoritas kesehatan Gaza.

"Pengeboman harus diakhiri, bantuan kemanusiaan harus dilanjutkan sesegera mungkin, penghormatan terhadap hukum humaniter internasional harus dipulihkan," kata Tajani dalam debat sengit di majelis rendah parlemen.

Terkait Gaza, pemerintah mendapat serangan dari partai-partai oposisi yang telah mengumumkan demonstrasi di Roma pada 7 Juni, menuntut sanksi terhadap Israel dan Italia secara resmi mengakui Negara Palestina.

"Tingkat kemerosotan politik, moral, dan intelektual yang kalian semua, kelas penguasa Italia dan Eropa, capai, akan mengutuk kalian sebagai pihak yang terlibat dalam pemusnahan, genosida, dan kejahatan tidak manusiawi," kata Riccardo Ricciardi, seorang anggota parlemen dari Gerakan Bintang 5.

Tajani mengatakan negara Palestina masih dapat dibentuk setelah negosiasi yang melibatkan Israel, dan Italia ingin tetap membuka dialog dengan pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Namun, ia menegaskan kembali bahwa Italia menentang pengusiran warga Palestina dari Gaza, sebuah opsi yang diusulkan Presiden AS Donald Trump awal tahun ini dan dengan cepat ditolak oleh negara-negara Arab.

"Pengusiran warga Palestina dari Gaza bukanlah dan tidak akan pernah menjadi opsi yang dapat diterima," kata Tajani.
Ia menegaskan kembali bahwa Italia mungkin siap untuk mengambil bagian dalam misi penjaga perdamaian yang dipimpin Arab di Gaza.