Menilik Sejarah dan Tujuan Kurban, Muslim Wajib Tahu

M. Habib Saifullah | Selasa, 27/05/2025 13:15 WIB
Menilik Sejarah dan Tujuan Kurban, Muslim Wajib Tahu Ilustrasi hewan kurban (foto: tribunnews)

Jakarta, Katakini.com - Ibadah kurban merupakan salah satu syariat penting dalam Islam yang dilaksanakan setiap tanggal 10 Dzulhijjah, bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha. Tradisi ini tidak hanya menjadi simbol ketaatan kepada Allah SWT, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan dan solidaritas sosial.

Jika ditarik dari sisi sejarah, kurban  berakar dari kisah Nabi Ibrahim AS dan putranya, Nabi Ismail AS. Sebagaimana diceritakan dalam Al-Qur`an, Allah SWT menguji kesetiaan Nabi Ibrahim dengan memerintahkan beliau untuk mengorbankan putranya.

Dengan penuh ketaatan, Nabi Ibrahim bersedia melaksanakan perintah tersebut. Namun, sebelum penyembelihan terjadi, Allah menggantikan Nabi Ismail dengan seekor domba sebagai bentuk rahmat-Nya .

Kisah ini kemudian menjadi landasan bagi umat Muslim dalam melaksanakan ibadah kurban, sebagai bentuk penghormatan dan pengabdian yang mengikuti teladan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.

Selain itu, praktik kurban juga telah ada sejak zaman Nabi Adam AS, ketika kedua putranya, Qabil dan Habil, diperintahkan untuk mempersembahkan kurban kepada Allah. Hanya kurban Habil yang diterima karena keikhlasannya, sementara Qabil yang tidak ikhlas, kurbannya ditolak.

Adapun tujuan utama dari ibadah kurban adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan melaksanakan kurban, seorang Muslim menunjukkan ketaatan dan penghormatan kepada-Nya, serta meningkatkan hubungan spiritual. Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam Surah Al-Hajj ayat 37:

"Daging-daging unta dan darahnya itu tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah sama sekali, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya."

Selain aspek spiritual, ibadah kurban juga memiliki dimensi sosial yang penting. Daging hewan kurban dibagikan kepada keluarga, kerabat, dan orang-orang yang membutuhkan. Hal ini mempromosikan kebersamaan, kepedulian sosial, dan berbagi rezeki dengan sesama.

Ibadah kurban juga mengajarkan umat Muslim tentang pentingnya keikhlasan dan pengorbanan. Dengan rela melepaskan sesuatu yang berharga demi ketaatan kepada Allah, seorang Muslim menunjukkan kesediaan untuk mengorbankan sesuatu yang dicintainya demi Allah.

Ibadah kurban menjadi momentum untuk memperkuat iman dan keyakinan, serta meningkatkan kepedulian sosial. Melalui kurban, umat Islam diajak untuk peduli terhadap sesama, terutama kepada mereka yang kurang mampu. Ibadah ini menjadi sarana distribusi daging yang merata kepada masyarakat, terutama di daerah-daerah yang jarang menikmati daging.

 

Keywords :


Kurban Idul Adha
.
Sejarah Islam
.