Legenda Belanda, Johan Cruyff pemain yang mengubah filosofi sepak bola (Foto: Kompasiana)
Jakarta, Katakini.com - Total Football adalah filosofi sepak bola yang dipopulerkan oleh Rinus Michels pada era 1970-an. Konsep ini menjadikan setiap pemain bisa bertukar posisi, sepanjang struktur tim tetap terjaga.
Belanda, di bawah pelatih Michels dan maestro Johan Cruyff, memukau dunia dengan filosofi ini pada Piala Dunia 1974 dan 1978. Meskipun begitu, Belanda tidak pernah menjuarai Piala Dunia dengan filosofi Total Football.
Total Football memiliki beberapa kelebihan yang membuatnya begitu mengagumkan. Pertama, fluiditas pemain memungkinkan tim untuk beradaptasi dengan situasi permainan yang dinamis. Kedua, pressing kolektif memungkinkan tim untuk menguasai bola dan menciptakan peluang. Ketiga, penguasaan ruang memungkinkan tim untuk mengontrol permainan dan menciptakan ruang untuk serangan.
Namun, filosofi ini juga memiliki beberapa kekurangan. Pertama, Total Football menuntut kualitas teknis dan intelektual permainan yang sangat tinggi. Pemain harus memiliki kemampuan untuk membaca permainan dan beradaptasi dengan cepat.
Kedua, sistem ini sangat mengandalkan fisik dan konsentrasi tingkat tinggi sepanjang pertandingan. Jika pemain mengalami kelelahan, maka sistem yang seharusnya fleksibel bisa berubah menjadi porak-poranda.
Meskipun Total Football tidak pernah membawa Belanda menjuarai Piala Dunia, filosofi ini telah meninggalkan warisan yang besar dalam dunia sepak bola. Banyak tim dan pelatih yang telah mengadopsi elemen-elemen Total Football dalam strategi mereka. Tiki-taka Spanyol dan posisi dinamis ala Pep Guardiola adalah contoh dari pengaruh Total Football dalam sepak bola modern.