Universitas Paramadina Bedah Film Animasi Jumbo Karya Ratusan Anak Bangsa

Aliyudin Sofyan | Jum'at, 23/05/2025 06:22 WIB
Universitas Paramadina Bedah Film Animasi Jumbo Karya Ratusan Anak Bangsa Tedy Setiawan, Production Designer Film Jumbo. Foto: paramadina/katakini

JAKARTA —  Universitas Paramadina Kampus Cikarang, Jawa Barat membedah film animasi "Jumbo" karya Visinema Studios dalam acara Creative Talk - The ‘Jumbo’ Effect, Kamis (22/5/2025).

Film animasi ini merupakan karya anak bangsa yang mengangkat tema kekeluargaan, keberanian, dan imajinasi anak-anak Indonesia.

Acara ini menghadirkan Tedy Setiawan, Production Designer Film Jumbo dengan penanggap para dosen Universitas Paramadina, Dr. Euis Nurhidayati, Rahardian Shandy E., M.I.Kom, Rambo Moersid, M.Sn. dan dimoderatori oleh M. Rizky Kadafi, M.Sn.

"Film Jumbo dibuat oleh 420+ kreator dan semuanya dari Indonesia, karena saya yakin Indonesia pasti bisa dan turut memiliki dan punya sesuatu seperti film ini" ungkap Teddy Setiawan Kho, dalam presentasinya.

Ditambahkan oleh Teddy, di tengah maraknya pemanfaatan artificial intelligence (AI), Jumbo diciptakan tanpa menggunakan AI sama sekali. “Karena kami percaya bahwa yang bisa menciptakan sesuatu yang manusiawi hanya manusia," ujarnya.

Bedah film ini menjadi wadah kolaboratif antara industri dan akademisi dalam menginspirasi generasi muda.

"Film merupakan salah satu contoh hasil kerja lintas disiplin. Kegiatan ini akan membedah bagaimana beragam keilmuan, khususnya di Universitas Paramadina seperti Program Studi Desain Produk, Desain Komunikasi Visual, Psikologi dan Komunikasi, mengambil peran dalam keberhasilan suatu karya, dalam hal ini film animasi Jumbo,” demikian diungkapkan Hendriana Werdhaningsih, Ph.D, Wakil Dekan Fakultas Ilmu Rekayasa Universitas Paramadina.

Para hadirin antusias mendapatkan wawasan mendalam tentang proses kreatif, desain produksi, dan tantangan pembuatan film animasi berskala internasional. Jumbo tidak hanya merupakan produk hiburan, tetapi juga bentuk kontribusi nyata terhadap perkembangan budaya visual Indonesia.

M.Rizky Kadafi, M.Sn, Dosen DKV, mengajak hadirin untuk memanfaatkan teknologi seperti AI namun tetap memanfaatkan dengan bijak.

"Penting memberikan bekal cinta kasih kepada anak-anak, agar mereka bisa tumbuh menjadi sosok pribadi yang kuat di tengah lingkungan sosial seperti yang ditampilkan dalam film Jumbo ini" tutupnya.