• Sport

Maestro dari Kroasia, Kisah Perjalanan Luka Modric Bersama Real Madrid

Vaza Diva | Jum'at, 23/05/2025 07:01 WIB
Maestro dari Kroasia, Kisah Perjalanan Luka Modric Bersama Real Madrid Luka Modric melakukan selebrasi setelah melesakkan gol ke gawang Athletic Bilbao pada final Piala Super Spanyol di Stadion King Fahd International, Riyadh, Arab Saudi (foto: Reuters)

Jakarta, Katakini.com - Luka Modric, sosok gelandang mungil dengan visi luar biasa, akan segera menutup lembaran emas kariernya bersama Real Madrid.

Setelah 13 musim memperkuat Los Blancos, maestro asal Kroasia itu bersiap meninggalkan Santiago Bernabeu pada musim panas ini, usai mengikuti turnamen Piala Dunia Antarklub yang dimulai pada 18 Juni mendatang di Amerika Serikat.

Modric datang ke Real Madrid pada tahun 2012 dari Tottenham Hotspur. Kepindahannya sempat menuai keraguan dari banyak pihak.

Bahkan, di musim pertamanya, ia sempat dijuluki sebagai rekrutan terburuk La Liga oleh media Spanyol. Namun waktu membuktikan bahwa keputusan mendatangkannya adalah salah satu langkah terbaik dalam sejarah klub.

Dengan kerja keras, ketekunan, dan kecerdasan bermain yang tinggi, Modric perlahan merebut hati para pendukung Real Madrid. Ia tumbuh menjadi pengatur ritme permainan, jembatan antar lini, sekaligus motor penggerak tim.

Bersama Real Madrid, Modric mencatatkan pencapaian luar biasa. Ia meraih total 28 trofi, menjadikannya pemain tersukses dalam sejarah klub, termasuk enam gelar Liga Champions, pencapaian yang hanya bisa diimpikan oleh sebagian besar pesepakbola dunia.

Puncak kejayaan pribadinya datang pada tahun 2018, saat ia meraih Ballon d`Or, mengakhiri dominasi Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi. Penghargaan itu menjadi simbol pengakuan dunia atas kontribusinya, baik untuk klub maupun tim nasional Kroasia yang saat itu sukses mencapai final Piala Dunia.

Meski usianya tak lagi muda, Modric tetap menunjukkan konsistensi yang luar biasa. Pada musim 2024/2025 ini, ia mencatatkan 55 penampilan di semua kompetisi, mencetak empat gol dan sembilan assist, termasuk kontribusi penting di 34 pertandingan La Liga.

Dia bukan hanya pemain kunci di lapangan, tetapi juga sosok pemimpin yang disegani di ruang ganti. Dedikasi, kerendahan hati, dan profesionalismenya menjadi panutan bagi para pemain muda dan simbol dari nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh Real Madrid.

Lebih Lanjut, meski akan berpamitan dari La Liga akhir pekan ini, Modric belum benar-benar meninggalkan panggung. Ia masih akan memimpin Real Madrid di ajang Piala Dunia Antarklub, di mana Los Blancos dijadwalkan menghadapi Al-Hilal, Pachuca, dan Red Bull Salzburg. Turnamen ini akan menjadi babak penutup dari kisah indah Modric bersama Real Madrid.

Dengan 590 penampilan, Modric tidak hanya meninggalkan statistik gemilang, tetapi juga warisan yang tak tergantikan sebagai simbol keanggunan, kerja keras, dan kesetiaan dalam dunia sepak bola.

Kepergiannya akan meninggalkan lubang besar di lini tengah Real Madrid, namun cintanya kepada klub akan tetap abadi.