• Ototekno

Alasan Pola QWERTY Digunakan pada Keyboard

M. Habib Saifullah | Kamis, 22/05/2025 12:15 WIB
Alasan Pola QWERTY Digunakan pada Keyboard Ilustrasi - Seseorang menggunakan keyboard komputer berpola QWERTY (Foto: Reuters)

Jakarta, Katakini.com - Pengguna komputer atau ponsel saat ini hampir pasti mengetik menggunakan tata letak keyboard QWERTY. Meski tampak seperti susunan huruf acak, QWERTY sejatinya memiliki latar belakang historis dan alasan  yang menarik.

Tata letak ini bukan muncul secara sembarangan, melainkan hasil eksperimen teknis untuk menyelesaikan masalah mekanis dari mesin ketik pertama di dunia.

QWERTY pertama kali diperkenalkan pada tahun 1873 oleh Christopher Latham Sholes, seorang editor surat kabar dan penemu asal Amerika Serikat.

Ia bekerja sama dengan Samuel Soule dan Carlos Glidden dalam mengembangkan mesin ketik yang kemudian diproduksi secara massal oleh perusahaan Remington & Sons. Mesin ketik itu, dikenal sebagai Remington No.1, menjadi produk komersial pertama dengan tata letak huruf QWERTY.

Menghimpun dari berbagai sumber, tata letak huruf QWERTY didesain untuk menghindari jamming atau macetnya batang-batang huruf pada mesin ketik mekanis.

Pada desain awal, huruf-huruf yang sering digunakan berdekatan seperti "T" dan "H" atau "S" dan "E" menyebabkan batang logam yang mencetak huruf saling bertabrakan saat ditekan dengan cepat.

Oleh karena itu, Sholes mengatur ulang posisi huruf agar distribusi penggunaannya lebih merata, serta memisahkan kombinasi huruf yang umum digunakan dalam bahasa Inggris.

Keputusan tersebut berdampak besar. QWERTY kemudian dipatenkan dan diadopsi secara luas oleh Remington, produsen mesin ketik terbesar saat itu. Karena popularitas Remington, tata letak ini menjadi standar de facto dalam dunia pengetikan.

Bahkan saat teknologi berkembang dan mesin ketik mekanis mulai tergantikan oleh keyboard elektronik dan digital, QWERTY tetap dipertahankan karena pengguna telah terbiasa.

Menariknya, ada beberapa alternatif yang diciptakan kemudian, seperti tata letak Dvorak Simplified Keyboard dan Colemak, yang diklaim lebih ergonomis dan efisien.

Namun, keduanya gagal menggantikan QWERTY karena dominasi historis dan kebutuhan adaptasi pengguna yang tinggi. Kebanyakan orang enggan beralih karena sudah terlalu terbiasa dengan susunan QWERTY sejak awal belajar mengetik.

Keywords :


Keyboard QWERTY
.
Sejarah