Inilah Keunggulan J-10, Pesawat Tempur Pakistan yang Ditakuti India

Syafira | Selasa, 20/05/2025 20:42 WIB
Inilah Keunggulan J-10, Pesawat Tempur Pakistan yang Ditakuti India Pesawat Tempur Chengdu J-10 buatan China yang dimiliki Pakistan untuk jatuhkan pesawat tempur India

Jakarta, Katakini.com - Ketegangan antara Pakistan dan India memuncak awal pekan ini. Pesawat tempur Pakistan yang dipiloti seorang perempuan Bernama Ayesha Farooq, dikabarkan jatuhkan 4 pesawat tempur India saat pertempuran sengit di Udara.

Pesawat yang dipiloti Ayesha ini, membuat dunia dirgantara kagum dengan munculnya pesawat buatan china; Chengdu J-10 atau berjuluk Virgorous Dragon ini, Inilah gambaran singkat J-10 yang akan menjadi keunggulan Udara dunia asia yang selama ini diklaim dikuasai negara Eropa dan Amerika.

1. Desain Aerodinamis dan Kemampuan Manuver Tinggi

J-10 tampil dengan desain canard-delta, memadukan sayap delta besar dengan canard (sayap kecil di depan), membuatnya sangat lincah dalam pertempuran udara. Jet ini mampu melakukan manuver ekstrem seperti Cobra maneuver, menjadikannya ancaman serius dalam pertempuran udara jarak dekat (dogfight).

Dengan kecepatan maksimum mencapai Mach 2.2, J-10 mampu mencegat dan mengejar musuh dengan cepat, sekaligus melakukan manuver menghindar dari rudal lawan secara agresif.

2. Ditenagai Mesin Canggih dan Radar Kelas Dunia

`Beberapa varian J-10 (terutama J-10C dan J-10CE) kini menggunakan mesin WS-10 Taihang buatan dalam negeri, menggantikan mesin Rusia AL-31FN. Mesin ini memberikan daya dorong besar dan mendukung performa supercruise.

Lebih dari itu, pesawat ini dilengkapi dengan radar AESA (Active Electronically Scanned Array), sistem mutakhir yang dapat melacak puluhan target sekaligus dari jarak jauh, dan tetap beroperasi dalam situasi jamming elektronik intensif.

3.  Persenjataan Modern: Rudal BVR hingga Bom Pintar

J-10 bukan hanya lincah dan cepat, tetapi juga mematikan. Jet ini mampu membawa berbagai jenis senjata, termasuk: Rudal PL-15: Rudal udara-ke-udara jarak jauh dengan jangkauan hingga 200-300 km, memungkinkan serangan Beyond Visual Range (BVR).

Dengan rudal PL-10: Rudal jarak pendek berpandu inframerah dengan kemampuan off-boresight untuk dogfight ekstrem. Bom berpemandu laser dan GPS: Untuk serangan darat presisi tinggi. Ini membuat J-10 bisa beroperasi baik dalam misi superioritas udara, serangan darat, hingga intersepsi taktis.

4. Dipercaya Pakistan, Diwaspadai India

Keandalan J-10 tak hanya diakui oleh Tiongkok, tetapi juga oleh sekutunya. Pakistan menjadi negara pertama yang membeli versi ekspor J-10C, yaitu J-10CE, untuk menyeimbangkan kehadiran Dassault Rafale milik India.

Langkah ini dinilai sebagai pergeseran keseimbangan militer di Asia Selatan. Jet ini memperkuat daya gempur Pakistan dan menunjukkan kemampuan ekspor militer Tiongkok yang semakin diperhitungkan.

5. Modernisasi dan Simbol Teknologi Militer Tiongkok

Lebih dari sekadar pesawat, J-10 menjadi bukti kemajuan pesat teknologi militer Tiongkok. Dikembangkan dari pengalaman Lavi (Israel) dan dipadukan dengan inovasi domestik, J-10 adalah langkah awal menuju dominasi udara yang kini diperluas oleh kehadiran jet generasi kelima seperti J-20 Mighty Dragon.

“J-10 adalah tonggak penting dalam sejarah kedirgantaraan kami,” ujar Letjen Zhang Honghe, mantan wakil komandan PLAAF. “Ia menunjukkan bahwa Tiongkok bisa merancang dan memproduksi jet tempur berstandar global.”

Dengan kemampuan manuver tinggi, radar canggih, rudal jarak jauh, dan fleksibilitas dalam peran tempur, J-10 bukan hanya simbol kekuatan Tiongkok, tetapi juga sinyal kepada dunia bahwa peta kekuatan udara global sedang berubah. Negara-negara tetangga harus memperhitungkan kehadirannya — apakah sebagai ancaman, atau peluang untuk menjalin kerja sama pertahanan di masa depan.