Jakarta, Katakini.com - Dunia Islam tidak hanya dikenal karena keragaman budaya dan kekayaan spiritualnya, tetapi juga kekuatan militer yang dimiliki beberapa negaranya.
Sejumlah negara dengan mayoritas penduduk Muslim memiliki posisi penting karena kemampuan militernya yang diperhitungkan secara internasional.
Kekuatan militer ini mencakup jumlah personel aktif, anggaran pertahanan, teknologi persenjataan, serta kemampuan tempur di darat, laut, dan udara.
Menurut laporan Global Firepower Index 2025, beberapa negara Islam menempati peringkat atas dari total 145 negara yang dianalisis berdasarkan lebih dari 60 indikator kekuatan militer.
Penilaian ini mencakup aspek logistik, industri pertahanan, alutsista, kapasitas angkatan bersenjata, hingga kesiapan tempur di medan perang.
Turki menempati peringkat ke-9 dalam daftar Global Firepower 2025, menjadikannya negara Islam dengan militer terkuat secara global. Angkatan bersenjata Turki memiliki sekitar 875.000 personel (termasuk pasukan cadangan), dan anggaran pertahanannya mencapai lebih dari USD 20 miliar.
Turki juga memiliki industri pertahanan nasional yang berkembang pesat, seperti produksi drone tempur Bayraktar TB2 dan kendaraan lapis baja Altay. Posisi Turki yang strategis antara Asia dan Eropa menjadikannya aktor militer kunci dalam NATO maupun konflik regional.
Mesir menjadi kekuatan militer utama di kawasan Afrika dan Timur Tengah dengan jumlah personel aktif lebih dari 440.000 dan cadangan sekitar 800.000, Mesir memiliki kekuatan besar dalam aspek kuantitas.
Negara ini juga mengoperasikan lebih dari 4.000 kendaraan tempur dan 300 pesawat militer. Lokasi geopolitiknya yang vital, termasuk penguasaan atas Terusan Suez, memberikan keunggulan strategis bagi Mesir dalam urusan militer dan logistik.
Iran berada di posisi ke-16 dunia dalam peringkat kekuatan militer global. Negara ini memiliki lebih dari 610.000 personel aktif, termasuk pasukan elit seperti Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).
Meskipun menghadapi sanksi internasional, Iran berhasil mengembangkan teknologi persenjataan dalam negeri, termasuk rudal balistik jarak menengah dan drone tempur.
Keunggulan Iran terletak pada perang asimetris, strategi pertahanan berlapis, serta kekuatan proksi di kawasan Timur Tengah seperti Hizbullah di Lebanon dan milisi Houthi di Yaman.
Pakistan menempati peringkat ke-12 dunia dalam kekuatan militer versi Global Firepower 2025. Dengan lebih dari 650.000 personel aktif, Pakistan memiliki angkatan darat yang sangat kuat, serta kekuatan udara dan laut yang terus diperkuat.
Yang paling signifikan ialah status Pakistan sebagai salah satu dari sembilan negara di dunia yang memiliki senjata nuklir. Hubungan strategis dengan China dan keterlibatan dalam misi-misi perdamaian PBB turut memperkuat posisi Pakistan dalam peta pertahanan global.
Sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia menempati peringkat ke-13 secara global dalam indeks kekuatan militer. Tentara Nasional Indonesia (TNI) memiliki sekitar 400.000 personel aktif dan terus meningkatkan kemampuan tempur serta modernisasi alutsista.
Indonesia juga memiliki posisi geostrategis penting di jalur pelayaran internasional dan aktif dalam menjaga keamanan regional melalui kerja sama ASEAN dan latihan gabungan multinasional.
Meskipun tidak memiliki senjata nuklir, kekuatan diplomasi dan militernya menjadikan Indonesia negara Islam berpengaruh di kawasan Asia-Pasifik.