• News

Badan Penerbangan PBB Putuskan Rusia Penanggung Jawab Jatuhnya Pesawat Malaysia

Yati Maulana | Rabu, 14/05/2025 14:05 WIB
Badan Penerbangan PBB Putuskan Rusia Penanggung Jawab Jatuhnya Pesawat Malaysia Puing-puing dari Boeing 777 Malaysia Airlines tergeletak di tanah dekat desa Rozsypne di wilayah Donetsk 18 Juli 2014. REUTERS

DEN HAAG - Dewan penerbangan PBB memutuskan bahwa Rusia bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat Malaysia di atas Ukraina yang menewaskan semua 298 penumpang dan awak. Termasuk 196 warga negara Belanda dan 38 warga negara atau penduduk Australia, Belanda dan Pemerintah Australia mengatakan dalam pernyataan terpisah.

Kedua pemerintah mengatakan Dewan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) akan mempertimbangkan bentuk ganti rugi yang sesuai dalam beberapa minggu mendatang.

Penerbangan Malaysia Airlines MH17 berangkat dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur pada 17 Juli 2014, dan ditembak jatuh di atas Ukraina timur saat pertempuran berkecamuk antara separatis pro-Rusia dan pasukan Ukraina.

Pada November 2022, hakim Belanda memvonis dua pria Rusia dan seorang pria Ukraina secara in absentia atas pembunuhan atas peran mereka dalam serangan itu. Moskow menyebut putusan itu "memalukan" dan mengatakan tidak akan mengekstradisi warganya.

ICAO, yang berkantor pusat di Montreal, tidak segera menanggapi permintaan komentar. Kasus tersebut diluncurkan pada tahun 2022 oleh Australia dan Belanda.

"Keputusan ini merupakan langkah penting menuju penegakan kebenaran dan mencapai keadilan serta akuntabilitas bagi semua korban Penerbangan MH17, dan keluarga serta orang-orang terkasih mereka," kata Menteri Luar Negeri Belanda Caspar Veldkamp dalam sebuah pernyataan.

"Keputusan ini juga mengirimkan pesan yang jelas kepada masyarakat internasional: negara tidak dapat melanggar hukum internasional tanpa hukuman."

Belanda dan Australia menginginkan Dewan ICAO memerintahkan Rusia untuk melakukan negosiasi mengenai ganti rugi, tambahnya.

Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong mengatakan pemerintahnya menyambut baik keputusan tersebut dan mendesak ICAO untuk bergerak cepat menentukan ganti rugi.

"Kami menyerukan kepada Rusia untuk akhirnya menghadapi tanggung jawabnya atas tindakan kekerasan yang mengerikan ini dan memberikan ganti rugi atas tindakannya yang mengerikan, sebagaimana diwajibkan menurut hukum internasional," kata Wong dalam sebuah pernyataan.

ICAO tidak memiliki kewenangan regulasi tetapi memiliki persuasi moral dan menetapkan standar penerbangan global yang diadopsi oleh 193 negara anggotanya.