• News

Perjanjian Air India-Pakistan Tetap Ditangguhkan Meski Ada Gencatan Senjata

Yati Maulana | Selasa, 13/05/2025 14:30 WIB
Perjanjian Air India-Pakistan Tetap Ditangguhkan Meski Ada Gencatan Senjata Pemandangan bendungan proyek hidroelektrik Uri-II di Sungai Jhelum yang mengalir dari Kashmir India ke Kashmir yang dikelola Pakistan, dekat Uri, distrik Baramulla, Kashmir yang dikelola India, 7 Mei 2025. REUTERS

NEW DELHI - Pakta pembagian air utama antara India dan Pakistan tetap ditangguhkan, empat sumber pemerintah mengatakan kepada Reuters. Kedua negara mencapai kesepakatan gencatan senjata pada hari Sabtu setelah pertempuran mematikan selama berhari-hari.

Perjanjian Perairan Indus, yang dimediasi oleh Bank Dunia pada tahun 1960, mengatur pembagian air dari Sungai Indus dan anak-anak sungainya di antara negara-negara Asia Selatan.

India menarik diri dari perjanjian tersebut bulan lalu setelah serangan mematikan yang menargetkan wisatawan Hindu di Kashmir yang katanya didukung oleh Islamabad.

Pakistan membantah terlibat dalam kekerasan tersebut dan mengatakan sedang mempersiapkan tindakan hukum internasional atas penangguhan perjanjian tersebut, yang menjamin air untuk 80% pertaniannya. "Perjanjian Perairan Indus sebenarnya bukan bagian dari diskusi (gencatan senjata)," kata seorang sumber dari kementerian air Pakistan.

Sumber pemerintah India juga mengatakan kepada Reuters bahwa "tidak ada perubahan dalam pendirian" tentang perjanjian tersebut. Tidak ada tanggapan langsung dari kementerian luar negeri India mengenai masalah tersebut, atau dari pejabat di kementerian air Pakistan dan menteri informasi.

Pakta tersebut merupakan salah satu dari banyak tindakan balasan yang diambil oleh negara-negara Asia Selatan setelah serangan Kashmir, termasuk penutupan perbatasan darat, penangguhan perdagangan, dan penangguhan penerbitan hampir semua kategori visa bagi warga negara masing-masing.

Dua sumber dari pemerintah India mengatakan kepada Reuters bahwa semua tindakan yang diambil terhadap Pakistan, termasuk perdagangan dan visa, akan tetap berlaku meskipun ada jeda dalam kekerasan antara kedua negara.

Kementerian luar negeri India tidak segera menanggapi permintaan komentar tentang masalah tersebut.
India dan Pakistan telah terlibat dalam bentrokan harian sejak Rabu ketika India menyerang beberapa lokasi di Pakistan yang disebutnya sebagai "kamp teroris".

Pertempuran terhenti pada Sabtu malam dengan kedua negara mencapai apa yang disebut Pakistan sebagai "perjanjian gencatan senjata" dan India menyebut perjanjian untuk "menghentikan semua penembakan dan aksi militer."