Jakarta, Katakini.com | Burung tekukur atau juga dikenal burung derkuku, bukan hanya dikenal karena suaranya yang merdu dan menenangkan. Tapi juga menyimpan sejumlah mitos dan kepercayaan di berbagai budaya, terutama di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara.
Mitos-mitos itu, seperti Pembawa Rezeki. Banyak kalangan menanggap nyanyian merdunya membawa keberuntungan dan kemakmuran akan datang. Juga dianggap Sebagai imbol Ketenangan dan Kedamaian. Banyak orang percaya bahwa jika burung tekukur betah di rumah dan tidak sakit, berarti rumah tersebut penuh aura positif.
Ada juga yang meyakini burung tekukur bisa menjadi penangkal gangguan gaib atau penolak bala. Konon, jika burung ini tiba-tiba gelisah atau tidak mau berkicau, bisa jadi ada energi negatif di sekitar rumah.
Selain itu, sering dikaitkan dengan kemampuan merasakan kehadiran makhluk halus. Jika burung ini tiba-tiba berkokok terus-menerus di malam hari, ada yang meyakini itu pertanda ada sesuatu yang “tak terlihat” datang.
Namun ada juga mitos lebih seram lagi, yakni pertanda kematian. Jika burung tekukur bertengger di atap rumah dan terus berkicau tanpa henti, itu bisa menjadi pertanda akan ada kematian di lingkungan sekitar. Ini tentu hanya kepercayaan dan tidak ada bukti ilmiahnya.
Nah bagi yang jomblo, tekukur juga sebagai pembawa jodoh. Apalagi jika seseorang memelihara sepasang burung tekukur dan mereka hidup rukun — itu diyakini akan membawa keberuntungan dalam urusan cinta.
Namun dari itu semua, adalah mitos dan kepercayaan turun-temurun, bukan fakta ilmiah. Memelihara burung tetap harus dengan perhatian dan kasih sayang, bukan semata karena mitos.