Jakarta, Katakini.com - Indonesia dikenal dengan kekayaan budayanya yang beragam, termasuk tradisi-tradisi unik yang pernah ada di masa lalu. Salah satunya ialah tradisi Gowok, yang pernah berkembang di masyarakat Jawa sebagai bentuk pendidikan rumah tangga bagi pria muda menjelang pernikahan.
Gowok adalah sebutan untuk perempuan dewasa dalam budaya Jawa yang disewa untuk memberikan pelatihan kepada pria muda yang akan menikah.
Pelatihan ini mencakup pengetahuan tentang kehidupan rumah tangga, termasuk cara memperlakukan istri dan aspek-aspek hubungan suami istri. Tujuannya ialah mempersiapkan pria tersebut agar siap menjalani kehidupan berumah tangga dengan baik.
Asal Usul Tradisi Gowok
Menurut beberapa sumber, tradisi Gowok diperkenalkan oleh seorang wanita Tiongkok bernama Goo Wok Niang yang datang ke Jawa bersama Laksamana Cheng Ho pada abad ke-15.
Nama "Gowok" diyakini berasal dari pelafalan nama Goo Wok Niang oleh masyarakat Jawa yang kesulitan mengucapkannya dengan benar .
Dalam praktiknya, pria muda yang akan menikah akan tinggal bersama Gowok selama beberapa hari hingga satu minggu.
Selama periode ini, Gowok akan mengajarkan berbagai aspek kehidupan rumah tangga, termasuk cara berinteraksi dengan istri dan memahami kebutuhan pasangan.
Pelatihan ini bertujuan agar pria tersebut dapat menjadi suami yang bertanggung jawab dan pengertian .
Nilai Sosial dan Budaya
Tradisi Gowok dianggap sebagai bentuk pendidikan informal yang penting dalam masyarakat Jawa kuno. Dengan adanya pelatihan ini, ditujukan agar pasangan suami istri dapat menjalani kehidupan rumah tangga yang harmonis dan mengurangi risiko perceraian.
Selain itu, pria yang telah menjalani pelatihan dengan Gowok sering kali mendapatkan status sosial yang lebih tinggi di masyarakat
Seiring dengan perubahan nilai-nilai sosial dan masuknya ajaran agama yang lebih ketat, tradisi Gowok mulai ditinggalkan pada pertengahan abad ke-20.
Praktik ini dianggap tidak sesuai dengan norma-norma agama dan moral yang berkembang saat itu, sehingga perlahan-lahan menghilang dari masyarakat
Meskipun telah lama ditinggalkan, tradisi Gowok masih menarik perhatian dalam karya-karya sastra dan film. Beberapa novel dan film mengangkat tema ini untuk menggambarkan dinamika sosial dan budaya pada masa lalu.