Jakarta, Katakini.com - TikTok saat ini telah menjadi salah satu platform hiburan paling populer, terutama di kalangan generasi muda. Dengan format video pendek yang menarik, pengguna sering kali terjebak dalam kebiasaan scrolling tanpa henti.

Meskipun menyenangkan, kebiasaan ini dapat menimbulkan berbagai dampak negatif bagi kesehatan mental dan fisik. Kecanduan scrolling TikTok bukan hanya membuang waktu, tetapi juga dapat mengganggu produktivitas, kualitas tidur, dan keseimbangan emosional.

Berbagai penelitian telah mengungkapkan bahwa penggunaan TikTok yang berlebihan dapat mempengaruhi fungsi otak, menyebabkan gangguan konsentrasi, dan meningkatkan risiko depresi serta kecemasan.

Melansir dari berbagai sumber, berikut ini beberapa dampak yang perlu diwaspadai akibat kecanduan scroll TikTok:

1. Penurunan Konsentrasi dan Fokus

Kebiasaan menonton video pendek secara terus-menerus dapat menurunkan kemampuan otak untuk fokus pada tugas-tugas yang memerlukan perhatian jangka panjang.

Menurut penelitian yang dipublikasikan oleh IDN Times, penggunaan TikTok yang berlebihan dapat menyebabkan defisit pada kemampuan seseorang untuk menerima atau mengonsumsi konten dengan durasi lebih panjang.

2. Gangguan Tidur

Menghabiskan waktu berjam-jam untuk scrolling TikTok, terutama di malam hari, dapat mengganggu pola tidur. Kebiasaan ini berdampak pada menurunnya kualitas istirahat, mempengaruhi produktivitas harian, dan meningkatkan risiko masalah kesehatan mental.

3. Masalah Kesehatan Mental

Kecanduan TikTok terbukti berkorelasi dengan efek negatif pada kesehatan mental, termasuk peningkatan tingkat depresi, stres, dan kecemasan. Mereka yang sudah kecanduan juga cenderung mengabaikan area kehidupan sehari-hari karena penggunaan yang berlebihan.

4. Pemborosan Waktu dan Penurunan Produktivitas

Kebiasaan scrolling tanpa henti ini bukan hanya menguras waktu, tapi juga bisa memengaruhi kesehatan mental, meningkatkan stres, bahkan menyebabkan gangguan tidur.

5. Perubahan Struktur Otak

Sebuah studi menunjukkan bahwa terlalu sering menonton klip atau video pendek di media sosial dapat mempengaruhi fungsi otak, yakni defisit kognitif. Orang-orang dengan kecanduan video pendek mengalami morfologi atau struktur otak yang berbeda dibandingkan dengan orang lain.