Kementrans Gandeng ITB, Bangun Kawasan Transmigrasi Berbasis Ilmu dan Inovasi

M. Habib Saifullah | Selasa, 06/05/2025 20:50 WIB
Kementrans Gandeng ITB, Bangun Kawasan Transmigrasi Berbasis Ilmu dan Inovasi Kementerian Transmigrasi (Kementrans) jalin kerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB), bangun kawasan transmigrasi berbasis inovasi pendidikan dan teknologi (Foto: Humas Kementrans)

JAKARTA - Kementerian Transmigrasi (Kementrans) menjalin kerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB), sebagai langkah strategis pendidikan tinggi dalam membangun kawasan transmigrasi berbasis pada inovasi pendidikan dan teknologi.

Nota Kesepahaman Bersama tersebut mendukung konsep baru transmigrasi yang fokus membangun kawasan ekonomi terintegrasi melalui aspek pendidikan.

“Orang pintar adalah orang yang mampu menjawab persoalan. Maka kita libatkan ITB agar konsep Trans Patriot ini benar-benar menjawab kebutuhan di lapangan tentang konsep baru transmigrasi,” kata Menteri Transmigrasi (Mentrans) M.Iftitah Sulaiman pada Selasa (6/5/2025).

Dengan adanya kolaborasi ini Mentrans berharap kawasan transmigrasi tidak hanya menjadi tempat relokasi penduduk, tetapi juga menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru yang berbasis ilmu pengetahuan, teknologi, dan kemandirian masyarakat.

Saat ini, kata Mentrans, pihaknya sedang menyiapkan keberangkatan 2.000 Tim Ekspedisi Patriot pada tahun ini. Sedangkan program Transmigran Patriot akan dimulai pada tahun depan sebagai lanjutan dari program tersebut.

Salah satu fokus utama dalam konsep Trans Patriot adalah menciptakan korporasi masyarakat yang menjadi wadah bagi para transmigran untuk mengembangkan usaha secara kolektif dan mandiri.

“Lahan sudah siap, pengusaha juga sudah mendapatkan solusi karena sudah ada korporasi masyarakat,” ujar Mentrans.

Ke depan, Kementrans berharap semakin banyak investor yang tertarik untuk masuk dan mengembangkan kawasan transmigrasi. Kerja sama dengan perguruan tinggi seperti ITB diharapkan mampu mempercepat hadirnya inovasi yang menjawab kebutuhan pembangunan, termasuk dalam hal riset.

Mentrans juga meminta dukungan penuh dari jajarannya dalam hal pengadaan alat riset. “Kebutuhan pembelian alat untuk riset, tolong disupport kepada Dirjen saya. Jangan sampai penelitian terhambat karena tidak ada alat,” ujar Menteri Iftitah.

Sementara itu, Rektor ITB, Prof. Tatacpita Dirgantara menyambut baik kerja sama ini dan berharap kolaborasi antara dunia akademik dan pemerintah dapat menghasilkan karya nyata yang memberi manfaat langsung bagi masyarakat.

“Harapannya melalui kerja sama ini dapat meningkatkan kapasitas dosen atau pun mahasiswa yang nantinya dapat menjadi media pembelajaran di ruang kuliah,” ujar Rektor ITB.