JAKARTA - Ibadah haji merupakan rukun Islam kelima yang menjadi dambaan setiap Muslim, termasuk bagi para lanjut usia (lansia) yang telah menanti bertahun-tahun dalam antrean keberangkatan.
Namun, menunaikan haji bersama lansia tentu memerlukan persiapan yang lebih matang, mengingat kondisi fisik mereka tidak sekuat jamaah yang lebih muda.
Persiapan bukan hanya soal tiket dan koper, tetapi juga melibatkan aspek medis, spiritual, dan pendampingan yang menyeluruh.
Berikut ini adalah hal-hal penting yang harus dipersiapkan jika Anda akan berangkat haji bersama orang tua atau anggota keluarga yang sudah lansia.
1. Periksa Kesehatan Secara Menyeluruh
Sebelum berangkat, lansia wajib menjalani pemeriksaan kesehatan menyeluruh di fasilitas medis resmi, terutama untuk mengetahui kondisi jantung, tekanan darah, pernapasan, dan mobilitas fisik.
Pemeriksaan ini juga menentukan apakah lansia bisa berangkat dengan skema reguler atau perlu layanan khusus. Bawalah hasil rekam medis dan obat-obatan rutin selama berhaji.
2. Siapkan Obat dan Alat Medis Pribadi
Lansia biasanya memiliki penyakit penyerta seperti diabetes, hipertensi, atau asam urat. Pastikan membawa obat-obatan sesuai resep dokter untuk persediaan minimal 40 hari. Sertakan juga alat bantu seperti tongkat, kursi lipat, tensimeter digital, sandal khusus, hingga kantong urin jika dibutuhkan.
3. Pilih Akomodasi dan Paket Haji Ramah Lansia
Jika memungkinkan, pilihlah paket haji yang menyediakan layanan untuk jamaah lansia, seperti penginapan dekat Masjidil Haram atau Masjid Nabawi, layanan kursi roda, dan pendamping ibadah. Banyak travel dan syarekah yang menyediakan opsi “layanan khusus lansia” dengan jalur ibadah lebih ringan.
4. Pendampingan yang Siap Secara Fisik dan Emosional
Jika Anda mendampingi lansia, pastikan Anda juga dalam kondisi fisik prima dan siap secara mental. Lansia membutuhkan kesabaran ekstra dalam hal pergerakan, komunikasi, hingga memahami kondisi ibadah di tengah keramaian. Pendamping juga harus mengenali tanda kelelahan atau gangguan kesehatan dan segera melapor ke tim medis kloter jika diperlukan.
5. Bimbingan Manasik Haji yang Disesuaikan
Pastikan lansia mendapatkan bimbingan manasik yang disesuaikan dengan kemampuan mereka. Beberapa ibadah seperti tawaf dan sa’i bisa dilakukan dengan kursi roda, atau bahkan diwakilkan sebagian melalui skema rukhsah (keringanan syariat) yang sah menurut fikih. Penting juga untuk memberi pemahaman bahwa Allah tidak membebani hamba melebihi kemampuannya.
6. Persiapan Mental dan Spiritual
Perjalanan haji bisa menjadi pengalaman emosional, terutama bagi lansia. Berikan mereka dukungan secara rohani dengan memperbanyak dzikir, tilawah, dan pembekalan doa. Ketenangan hati sangat membantu lansia menjalani ibadah dengan lebih ringan dan ikhlas.
7. Dokumen dan Identitas Harus Terorganisir
Pastikan semua dokumen penting seperti paspor, visa, kartu kesehatan, dan identitas gelang nama selalu terpasang dan tidak tercecer. Sebaiknya dokumen disimpan oleh pendamping agar tidak membebani lansia. Sertakan juga foto lansia di setiap tas untuk mengantisipasi kehilangan.