JAKARTA - Adzan merupakan panggilan suci yang menandakan masuknya waktu salat bagi umat Islam. Lantunan kalimat takbir dan syahadat yang dikumandangkan oleh muazin bukan sekadar tanda waktu, melainkan juga seruan spiritual untuk meninggalkan dunia sejenak dan menghadap kepada Allah SWT.
Dalam suasana yang sakral itu, ada satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan untuk tidak dilewatkan: membaca doa setelah adzan. Doa setelah adzan bukan hanya ibadah ringan, tapi juga momen penting yang sering luput dari perhatian. Padahal, di waktu inilah Rasulullah SAW menyebut bahwa doa yang dipanjatkan tidak akan ditolak.
Membaca doa setelah adzan juga menjadi bentuk cinta dan harapan kita kepada Nabi Muhammad SAW agar kelak mendapat syafaat di hari kiamat. Selain sebagai bentuk penghormatan kepada Nabi, doa ini juga berisi permohonan agar kita diberi kesempatan untuk bisa melaksanakan salat dengan hati yang khusyuk dan penuh keikhlasan.
اللَّهُمَّ رَبَّ هٰذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ، وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ، آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ، وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ
Allahumma rabba hadzihid-da`watit-tammah, wash-shalatil-qāimah, āti Muhammadanil-wasīlata wal-fadhīlah, wab‘at-hu maqāman mahmūdan alladzī wa‘adtah.
Artinya: “Ya Allah, Tuhan yang memiliki seruan yang sempurna ini dan salat yang sedang ditegakkan, berilah kepada Muhammad wasilah dan keutamaan, dan bangkitkanlah dia pada kedudukan yang terpuji sebagaimana yang Engkau janjikan.” (HR. Bukhari)