• News

Tak Mampu Rombak Pemerintahan, Perdana Menteri Yaman Mundur

Yati Maulana | Sabtu, 03/05/2025 22:05 WIB
Tak Mampu Rombak Pemerintahan, Perdana Menteri Yaman Mundur Perdana Menteri Yaman dan Menteri Luar Negeri Ahmed Awad bin Mubarak menghadiri konferensi pers bersama di Moskow, Rusia, 27 Februari 2024. Foto via REUTERS

SANAA - Ahmed Awad bin Mubarak, Perdana Menteri Yaman dari pemerintah yang diakui secara internasional, mengumumkan pengunduran dirinya pada Sabtu, 3 Mei 2025, dengan alasan berbagai tantangan yang menghambat upaya reformasi pemerintah.

Dalam pernyataan resminya, Mubarak menyatakan bahwa ia menghadapi "banyak kesulitan," termasuk ketidakmampuan untuk melakukan perombakan kabinet yang dianggap penting untuk reformasi institusi negara.

Melalui akun media sosialnya, Mubarak menulis, "Saya telah berusaha sekuat tenaga untuk berkontribusi dalam perjuangan membangun kembali negara, mengalahkan kudeta Houthi, memerangi korupsi, mencapai reformasi keuangan dan administratif, serta merekonstruksi institusi negara."

Pengunduran diri Mubarak terjadi di tengah tekanan publik yang meningkat terhadap pemerintah terkait layanan publik yang memburuk, termasuk pemadaman listrik yang berlangsung hingga 20 jam per hari dan inflasi yang tinggi.

Sumber pemerintah menyebutkan bahwa Menteri Keuangan, Salem Saleh Salem bin Brek, diperkirakan akan menggantikan Mubarak sebagai perdana menteri berikutnya.

Mubarak menjabat sebagai perdana menteri sejak Februari 2024, setelah sebelumnya menjabat sebagai Menteri Luar Negeri dan Duta Besar Yaman untuk Amerika Serikat dan Perserikatan Bangsa-Bangsa.