Pantia SNPMB: Kecurangan UTBK 2025 Mayoritas Pilih Jurusan Fakultas Kedokteran

M. Habib Saifullah | Selasa, 29/04/2025 19:15 WIB
Pantia SNPMB: Kecurangan UTBK 2025 Mayoritas Pilih Jurusan Fakultas Kedokteran Konferensi Pers Kecurangan yang Terjadi Selama Pelaksanaan UTBK 2025 Sesi 1 sampai dengan Sesi 12, (Foto: Ist/ Habib Katakini)

JAKARTA - Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasisa Baru (SNPMB) mengungkapkan, selama berjalannya Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Test (UTBK SNBT) 2025, ditemukan hal yang menarik yaitu calon mahasiswa yang melakukan joki mayoritas memilih fakultas kedokteran

Seleksi ketat untuk masuk perguruan tinggi ini rupanya membuat sebagian calon mahasiswa gelap mata dan mengambil jalan pintas dengan melakukan cara-cara culas.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Tim Penanggung Jawab SNPMB Eduart Wolok dalam Konferensi Pers Kecurangan yang Terjadi Selama Pelaksanaan UTBK 2025 Sesi 1 sampai dengan Sesi 12, di Jakarta, Selasa (29/4/2025)

"Mayoritas pilihan prodi (yang melakukan kecurangan) fakultas kedokteran. Bahkan, ternyata kita dapat informasi, mereka ini membayar sejumlah uang tertentu, uang profesional. Apabila lulus akan ditambah lagi," kata Eduart

Melihat fenomena itu, Eduart mengatakan, pihaknya bakal menindak tegas segala macam kecurangan para peserta dengan mendiskualifikasi dari UTBK SNBT.

"Kita tak akan menolerir sama sekali ketika kecurangan. Soal ketika tadi ditemukan kecurangan atau tidak, itu otomatis kita diskualifikasi. Dan bisa saja bukan hanya di UTBK, tapi di seluruh sistem penerimaan perguruan tinggi negeri," kata Eduart.

Lebih lanjut, Eduart menduga kecurangan ini kerap terjadi karena tingginya permintaan dari peserta maupun orang tua peserta, sehingga dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk membantu kelulusan calon peserta dengan cara-cara yang tidak dibenarkan.

"Kalau kecurangan ini ada berarti ada pasarnya. Ada peserta dan orang tua peserta yang memanfaatkan layanan ini. Andaikan peserta tidak menggunakan layanan ini, pasti tidak akan laku," ujar Eduart.